Semuanya ada dalam KitabNya, Al Quran, Kitab Allah sebagai warisan Rasulullah yang sangat berharga bagi umat Beliau sebagai pedoman hingga akhir zaman.Â
Al Quran yang pasti kemurnian ayat-ayatnya mendapatkan jaminan perlindungan Allah dari kejahatan orang-orang munafik yang berupaya memalsukannya.Â
Bercengkerama dengan membaca Al Quran sebagai hiburan pada waktu momen sahur adalah kenikmatan tersendiri bagi hamba-hamba Allah terpilih.Â
Tentu saja itu adalah kebiasaan yang luar biasa bukan hal yang biasa saja. Nikmatnya alunan suara ayat-ayat Al Quran menjadi hiburan sepanjang Ramadan ini.Â
Mereka yang membaca Al Quran disertai dengan pemahaman arti dan makna yang terkandung di dalamnya, maka hal ini merupakan kebahagiaan khusus bagi hamba-hamba yang mampu melakukannya.Â
Seperti pernah Sahabat Nabi, Al Bin Abi Thalib menyatakan bahwa tidaklah sempurna ibadah yang tidak didasari pengertian begitu pula tidaklah sempurna membaca Al Quran tanpa melakukan perenungan makna bacaannya.Â
Makna-makna ayat-ayat Al Quran itu termasuk kategori alam malakut yang tidak terjangkau indra kasar kita. Sedangkan huruf-hurufnya adalah alam syahadah yang bisa dilihat dengan kasat mata.Â
Untuk mencapai tingkat kemampuan memahami makna-makna dalam Al Quran seorang hamba harus menyingkirkan hijab yang menghalanginya.Â
Hijab itu adalah iman yang lemah sehingga tumbuhlah keraguan dalam hati. Pada kondisi seperti ini tidak mungkin seorang hamba bisa melihat sebuah kebenaran.Â
Selain iman yang lemah, hijab syahwat duniawi juga bisa menjadi penghalang bagi pencapaian kemampuan untuk memahami makna Al Quran.Â
Andai saja kita mampu menghilangkan semua hijab tersebut dan terbukalah pintu pengertian bagi makna-makna dari  Ayat-ayat Allah, sungguh kebahagiaan telah hadir dalam hati kita.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!