Bagi orang-orang beriman pada momen tersebut, maka turun kepada mereka Malaikat Ar-Rahman dari langit. Mereka turun dengan wajah ramah dan pakaian yang bagus.Â
Wajah malaikat ini putih bersih cerah seakan bagaikan matahari baru terbit. Ada di tangannya kafan-kafan dari surga yang dengannya ruh itu dikafani.Â
Malaikat itu juga membawa parfum-parfum dari surga yang dengannya akan memberikan aroma wangi bagi ruh-ruh yang beruntung tersebut.Â
Kemudian datanglah malaikat maut menyapa ruh-ruh itu sambil berkata, wahai jiwa yang bagus keluarlah meuju Rahmat dan Keridhoan Allah.Â
Maka ruh-ruh bahagia itu keluarlah dari jasad sebagaimana aliran air yang jernih dan bersih bak mengalir dari mulut ke kantong air. Maka saat itu semua malaikat yang ada di antara langit dan bumi menyambut ruh-ruh bahagia tersebut.Â
Berbeda dengan ruh orang-orang beriman, ruh orang-orang kafir harus menghadapi para malaikat yang menurut padangan mereka menampakkan wajah-wajah seram.Â
Saat itu ruh-ruh mereka sangat terkejut sehingga bercerai berai dalam tubuh mereka karena berupaya melarikan diri untuk bersembunyi.Â
Ketika itulah malaikat maut mencabut nyawa hamba yang malang ini dengan kasar. Izrail mencabut ruh yang buruk itu bagaikan mencabut besi pemanggang daging  yang bercabang-cabang, maka terputuslah urat-urat dan syaraf yang meyakitkan.Â
Semua malaikat di bumi dan langit melaknatnya. Pintu langitpun tertutup untuk ruh yang buruk ini. Kemudian ruh yang buruk itu dilemparkan dan dicampakkan dari langit karena dia tidak berham menerima kemuliaan dari Allah.Â
Sungguh sangat tragis nasib para ruh-ruh yang buruk. Mereka yang tidak taat kepada setiap perintah Allah dan tidak taat kepada setiap larangan Allah.Â
Semoga Allah menjadikan kita termasuk kepada hamba-hambaNya yang selalu taat dan berserah diri kepadaNya. Aamiin.Â
Salam bahagia @hensa.