Kesuksesan eksistensi 4 bersaudara ini dalam blantika musik Indonesia pada dekade 60-an tersebut tampaknya mulai terancam dengan mundurnya salah satu personil.Â
Nomo Koeswoyo Keluar dari Koes Bersaudara
Pada tahun 1969 Nomo menyatakan keluar dari Koes Bersudara karena dia ingin fokus menjalankan bisnisnya. Nomo menganggap tidak bisa berkarir dengan dua kaki.Â
Kehilangan Nomo sebagai seorang drummer maka kelompok ini secepatnya harus mencari penggantinya. Personil Koes Bersaudara hanya tinggaltiga orang tanpa seorang drummer.Â
Tonny Koeswoyo sebagai pimpinan grup juga saudara tertua di antara mereka, akhirnya menemukan pengganti yaitu Kasmuri atau yang dikenal kemudian sebagai sosok Murry.Â
Keluarnya Nomo dari grup Koes Bersaudara ternyata diikuti adiknya, Yok Koeswoyo. Hal ini sebagai protes karena adanya orang luar yang direkrut Tonny yaitu Murry.Â
Namun Tonny dan Yon sebagai personil tersisa dari grup Koes Bersaudara tetap melanjutkan kiprah mereka untuk terus bermusik. Mereka akhirnya membentuk grup Koes Plus pada tahun 1969.Â
Formasi perdana Koes Plus ini adalah Tonny, Yon, Totok AR dan Murry. Dua personil yang disebut terakhir itu adalah pengganti untuk posisi Yok (pemegang bass) dan Nomo (pemegang drum).Â
Album pertama Koes Plus tahun 1969 lahir denganbeberapa lagu hit seperti Kelelawar, Manis dan Sayang, Kembali ke Jakarta. Ini adalah album pertama Koes Plus tanpa Yok Koeswoyo.
Yok baru bergabung lagi bersama Koes Plus pada saat menghasilkan album kedua mereka, setelah Totok AR mengundurkan diri dari grup.Â
Nomo Koeswoyo Comeback bersama No Koes
Sejak Nomo Koeswoyo meninggalkan posisi drummer pada 1969 dari formasi Koes Bersaudara, Nomo kembali terjun ke dunia musik Tanah Air dengan mendirikan grup No Koes.Â
Grup No Koes berdiri pada tahun 1973 bersama beberapa pemusik lain yang sebelumnya bernama Usman Bersaudara.Â