Beberapa hari ini Anindia terlihat sangat bahagia. Di tengah rutinitas menjalani semua kegiatan profesionalnya, gadis lajang ini terlihat lebih bersemangat.Â
Sejak kedatangan Prasaja bertamu ke rumahnya pada Jumat sore itu, Anindia merasakan ada hal yang dulu hilang, kini dia temukan kembali. Â
Prasaja Utama adalah sosok yang dulu hilang, apakah kini dia telah kembali? Sebuah pertanyaan yang membutuhkan kepastian jawaban.Â
Mungkin jawaban itu adalah sebuah misteri yang harus menunggu waktu. Biarlah waktu yang akan berbicara apakah yang hilang itu kini telah datang.Â
Siang itu Anindia di ruang kerjanya hanya tersenyum jika dia mengingat sebuah momen ketika SMA dulu. Momen yang tidak pernah terlupakan.Â
Suasana pagi di Gerbang Sekolah selalu sibuk dengan kedatangan siswa-siswa SMA yang beralamat di Jalan Ir Juanda Bogor itu.Â
Ketika Anin berpapasan dengan Prasaja, tetiba pemuda kakak kelasnya itu memanggilnya. Anindia menghampiri Prasaja.Â
"Ya Mas ada apa?" Tanya gadis remaja yang sedang mekar bak bunga cantik mewangi.Â
"Ini Bukumu dari Renita yang dipinjamnya kemarin. Hari ini Renita tidak masuk sekolah."Â
"Terima kasih Mas Pras." Kata Anin sambil tersenyum kepada pemuda pujaannya. Anindia menerima Buku Matematika yang pernah dipinjam Renita, adik perempuan Prasaja.Â
Ternyata di dalam buku itu ada secarik kertas yang berisi tulisan sebuah puisi. Anindia tahu itu adalah tulisan tangan Prasaja.Â