Dengarkan dan tatap mataku.Â
Lalu aku hanya terpaku membisu ketika kau tersenyum padaku. Terpana mencoba mengeja makna senyummu.Â
Dalam hiasan senyum manismu itu, ternyata aku menemukan cintaku ada di sana.Â
***
Anindia masih tersenyum sendiri sambil memegang secarik kertas bertuliskan puisi Prasaja yang disimpannya dengan rapi.Â
Kini Anin boleh berharap pada setiap hari-hari yang dilaluinya sampai akhirnya sebuah jawaban akan datang padanya.Â
@hensa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H