Pada pertarungan di babak 32 besar melawan pemain Denmark, Line Hotmark, berlangsung sangat ketat terutama pada gim ketiga.Â
Pada gim pertama Jorji bermain sangat ragu dan sering melakukan kesalahan sendiri. Bola-bola netting nya yang biasanya mulus saat itu sering menyangkut di jaring.Â
Setelah saling susul menyusul pengumpulan angka, Jorji tertinggal usai kedudukan 5-5. Line terus unggul dengan memimpin pengumpulan angka sampai interval 11-9.
Hanya selisih dua angka saja, tapi Jorji tidak mampu menyamakan kedudukan hingga Line meraih posisi 20-15 dan menutup gim pertama dengan 21-15 untuk kemenangan pemain Denmark ini.
Pada gim pertama footwork tunggal putri kita ini masih terasa berat. Begitu pula banyak sekali pukulan-pukulannya sering keluar atau menyangkut di jaring.
Untungnya pada gim kedua Jorji berhasil memperbaiki segala kekurangan di gim pertama. Usai skor imbang 2-2 Jorji terus melesat dalam pengumpalan angka dan menutup interval dengan 11-7.
Jorji unggul terus tidak pernah tersentuh oleh Line untuk menyamakan kedudukan. Jorji unggul pada posisi 14-7, 16-10 dan 20-12 samai akhirnya menutup gim kedua dengan skor 21-12.
Kemenangan di gim kedua dengan telak memaksakan laga harus rubber games untuk menentukan pemenangnya melalui gim ketiga.
Awal gim ketiga Jorji memimpin dengan 4-0, 6-3 dan 7-5 semakin dekat jarak skor mereka. Perlahan Line mampu menyamakan kedudukan menjadi 9-9 bahkan sempat unggul 11-10 pada interval gim ketiga.
Jorji terus bangkit mengimbangi permainan tunggal putri Denmark ini yang sudah mulai kelelahan. Terlihat dari pukulan smashnya yang sudah melemah.