Sosok Anindia Nilajuwita adalah sebuah potret wanita karir masa kini yang sangat profesional di bidang yang dia tekuni.Â
Pada usianya yang sudah 30 tahun ini, Anindia, wanita Sunda berkulit putih berwajah rupawan, dalam kesendiriannya memiliki karakter mandiri, tegas, disiplin, kokoh pendirian dan percaya diri.Â
Anindia adalah pakar lingkungan yang memiliki gelar akademik Master dari Australia. Dan sebentar lagi Thesis Doktornya siap mendapat ujian di Sidang Terbuka sebuah Perguruan Tinggi ternama di Bandung.Â
Sukses dalam karir pekerjaan dengan jabatan fungsional sebagai Ahli Manajemen Lingkungan di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup. Namun Anindia tidak beruntung dalam hal dunia percintaan.Â
Cinta pertamanya yang tumbuh semasa SMA harus kandas ketika Pria idamannya yang juga kakak kelasnya, Prasaja Utama menikah dengan wanita pilihan yang benama Adzkia Samha Saufa.Â
Namun Anin tetap tegar menghadapi kenyataan tersebut. Fokus menjalani hidup dengan baik penuh dengan motivasi.Â
Sukses meraih karir sebagai Ahli Lingkungan adalah bukti tangguhnya wanita lajang ini. Anindia juga selalu fokus dalam menekuni pekerjaannya. Â
Anindia berupaya realistis bahkan sempat move on dari Prasaja dan bertunangan dengan Roby, seorang lulusan Taruna Akabri.Â
Namun tali pertunangan itu kandas di tengah jalan karena Roby berhianat pada ketulusan cinta yang berusaha mereka pupuk bersama.Â
Berbagai ujian kehidupan sudah menderanya. Wanita lajang ini masih tetap bertahan di tengah-tengah kesibukannya menjalani profesinya sebagai Tenaga Ahli Lingkungan.Â
Selalu menghadapi setiap tugas pekerjaannya dengan sikap profesional. Rutin melakukan audit dan bimbingan tentangan lingkungan bagi perusahaan industri di seluruh Nusantara.Â
Jumat sore itu seperti biasanya, Anin dengan mengendarai mobil mungil merk Jepang sudah berselancar di tengah keramaian Tol Jagorawi.Â
Rutin wanita karir ini, Senin berangkat ke Jakarta untuk bekerja. Tinggal di sebuah Apartemen menjalani kesehariannya selama Senin sampai Jumat Sore sebelum pulang pada khir pekan ke Bogor.Â
Biasanya Anin tiba di rumahnya, Perumahan Yasmin, sekitar pukul delapan malam. Ayah dan Ibundanya pasti sudah menunggu kedatangan Putri Tunggalnya ini.Â
Sebagai orang tua,mereka sebenarnya sangat bangga dengan anak gadisnya yang mandiri, tegar menghadapi cobaan kehidupan. Kokoh dalam pendirian dan setia mempertahankan cintanya.Â
Tiba di rumahnya, Jalan Cemara Boulevard, Anin langsung memasukkan mobil ke garasi. Di depan pintu Anin sudah disambut senyum tulus Ibunda. Anak gadis semata wayang ini memeluk Ibundanya dengan hangat.Â
"Capek ya?" Tanya Ibunya sambil menghiasai sapaan itu dengan senyum.Â
"Anin! Kamu lihat ini siapa yang datang?" Kembali suara Ibunya menatap Si Anak Gadisnya dengan tatapan ceria. Anindia hanya menatap Ibunya penuh tanda tanya.Â
Ketika Anin masuk memandang ke Ruang Tamu, ada seorang lelaki sedang mengobrol dengan Ayahnya.Â
"Mas Pras!". Suara gadis itu tertahan di tenggorokkannya.Â
Tetiba dadanya berdebar kencang seakan kerinduannya kepada Prasaja meronta-rota. Matanya yang indah itu berbinar memandang lelaki pujaannya. Sorotnya seakan memancarkan aura cintanya.Â
Gadis cantik ini, sejak bertemu setahun yang lalu ketika Prasaja kehilangan mendiang istrinya, baru kali ini lagi Anindia bertemu dengan lelaki yang sangat dia cintai ini.Â
Maka di ruang tamu itu seakan telah tertulis sebuah sinopsis dari sosok Anindia Nilajuwita. Sinopsis yang penuh dengan senyum dan cinta, memenuhi aura di ruang tamu itu.Â
@hensa.