Anindia Nilajuwita baru saja selesai mandi usai pulang kerja sore itu. Gadis berparas cantik ini terlihat segar menikmati senja di teras Apartemennya dengan segelas teh hijau hangat.Â
Sebuah lagu mengalun merdu dari dalam kamarnya. Audio stereo di sana memutar lagu syahdu karya Ebiet G Ade, Episode Cinta yang Hilang.Â
Keterangan : Sumber Youtube.com : https://www.youtube.com/watch?v=24xJEJCuheg&ab_channel=EbietGAdeMusicaOfficial.Â
Bait demi bait dari lagu itu menyayat hati Anindia. Benarkah ada salah satu episode cintanya yang hilang? Episode yang mana?Â
Apakah episode bersama Roby? Ataukah episode bersama Prasaja Utama? Entahlah, yang jelas saat ini ada duka yang sangat pedih tengah menyapanya.Â
Anindia masih ingat saat duka itu menyapa, Prasaja Utama masih terduduk khusyu berdoa di depan gundukan tanah yang masih merah.Â
Batu nisan kayu itu bertuliskan Azkia Samha Saufa, istri yang paling Prasaja cintai. Mbak Aya demikian Anindia memanggilnya adalah sosok wanita cantik, tegar, setia, istri yang penuh pengabdian kepada suami.Â
Bagi Anindia sosok Adzkia adalah sosok wanita sempurna. Bukan karena parasnya yang rupawan saja tetapi juga kelembutan dan ketulusan hatinya selalu terpancar dari senyum dan tutur katanya.Â
Anindia baru menyadari ketika Prasaja memilih Adzkia sebagai teman hidupnya dan hanya menganggap dirinya sekedar seorang adik.Â
Saat itu baginya, pilihan Prasaja sangat tepat karena Adzkia adalah sosok wanita yang penuh dengan kemuliaan. Anindia sangat menyadarinya walaupun cintanya kepada Prasaja tidak pernah padam.Â
Sore itu hampir semua pelayat yang turut mengantar ke Makam peristirahatan terakhir Azkia, sudah kembali ke rumah masing-masing.
Kecuali Anindia yang masih berdiri hanya beberapa meter saja dari tempat Prasaja berdoa di depan makam istrinya. Momen yang sangat mengharukan.Â
Anindia merasakan kesedihan Prasaja yang kehilangan istrinya. Lelaki yang paling Anindia kagumi itu telah kehilangan cinta sejatinya. Cinta dari Azkia Samha Saufa, istri yang sangat Prasaja cintai.Â
Duka sangat dalam yang bersemayan di hati Prasaja seakan juga hadir di relung hatinya. Duka itu dapat dirasakan Anindia.Â
"Mas mohon berikan rasa ikhlasmu untuk Mbak Aya Almarhumah." Saat itu Anindia sempat mengucapkan kalimat bijak kepada Prasaja di Pemakaman yang sudah mulai sepi.Â
"Terima kasih Anin." Jawab Prasaja pelan sambil wajahnya tertunduk dan matanya masih menatap gundukan tanah merah yang masih basah bertabur bunga.Â
Peristiwa setahun yang lalu ini seakan baru terjadi kemarin. Anindia merasakan begitu cepat waktu berlalu. Duka yang sempat menyapanya ternyata masih tersisa hingga saat ini.Â
Sore itu di beranda Apartemen Lantai 12 itu, Anindia masih duduk termenung. Sementara alunan lagu episode cinta yang hilang, baru saja menyelesaikan bait terakhirnya.Â
Gadis berkulit putih berparas rupawan itu masih termenung, memandang ke depan dengan wajah gamang. Matanya yang indah itu menatap langit yang tak berbatas.
Sementara senja akan segera berakhir ketika langit merona berwarna jingga. Ada duka menyapa gadis yang masih menyendiri ini. Duka yang tidak jelas. Â
Salam @hensa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H