Casemiro dan Fred sebagai pivot dan Bruno Fernandes sebagai gelandang serang, tidak mampu mengimbangi pergerakkan trio gelandang Liverpool, Fabinho, Elliot dan Jordan Henderson.Â
Sementara Marcus Rashford dan Antony pada sisi sayap benar-benar terkunci oleh pengawalan full back Liverpool, Alexander Arnold dan Robertson.Â
Begitu pula Wout Weghorst sering kehilangan bola ketika berhadapan dengan duet bek tengah Liverpool, Virgil van Dijk dan Ibrahima Konate.Â
Sebenarnya pada awal-awal babak pertama pasukan Setan Merah sempat mengancam dengan peluang emas dari Rashford dan Antony. Namun David de Gea mampu menggagalkan tembakan mereka menjadi gol.Â
Hasil ini sangat mengejutkan bagi para fans dan pengamat sepak bola di Eropa. Sejauh ini Manchester United hancur dengan skor 7-0 untuk keempat kalinya dalam sejarah mereka di Anfield.Â
Ini momen dalam kekalahan pertama mereka dengan skor tersebut sejak tahun 1931, meski hanya tertinggal 1-0 pada saat jeda 45 menit pertama.Â
Namun 6 gol pada babak kedua malam itu begitu mengherankan bagi pelatih Erik ten Hag. Dua gol masing-masing dari Darwin Nunez dan Mohamed Salah serta satu gol Roberto Firmino dan Cody Gakpo.Â
Liverpool mencetak dua gol dalam lima menit pertama babak kedua. Mereka menambah empat gol lagi untuk kekalahan terburuk Manchester United di era Premier League.Â
Ini adalah momen menakjubkan pada kubu Liverpool pada saat trio penyerang mereka berada pada performa terbaiknya dalam mencetak gol. Sungguh malam itu Manchester United mengalami mimpi buruk di Anfield.Â
Liverpool mendominasi laga terutama pada babak kedua. Tiga pemain Liverpool mencetak dua gol masing-masing untuk Cody Gakpo, Mohamed Salah dan Darwin Nunez.
Sementara pemain pengganti yaitu Roberto Firmino mencetak gol ketujuh ke gawang Red Devils. Gol itu sekaligus mengakhiri hari yang menyedihkan bagi skuad United.Â