Kross dan Modric menjadi gelandang serang sedangkan Camavinga berada lebih ke bawah untuk memperkuat lini bertahan.Â
Pertempuran di lapangan tengah tidak terhindarkan menghadapi trio gelandang Barca, Sergio Busquet, Franck Kessi dan Frankie de Jong.Â
Berkali-kali terjadi bentrokan ketat antara Modric dan Sergio, dua pemain senior dari kedua kubu. Dalam duel El Clasico ini Sergio Busquets membuat penampilan ke-46 di El Clasico di semua kompetisi.Â
Aksi Sergio ini melampaui Lionel Messi dan Sergio Ramos yang masing-masing hanya tampil sebanyak 45 laga.Â
Dengan demikian Sergio Busquet, sebagai pemain dengan penampilan terbanyak dalam pertandingan antara Madrid dan Barca.Â
Duel lini tengah juga terjadi antara Francki de Jong dengan Toni Kross yang saling berebut area mereka. Pertarungan pada lini vital ini sangat menentukan keberhasilan serangan tim.Â
Sementara lini penyerang ada trio Federico Valverde dan Vinicius pada kedua sisi winger dengan Karim Benzema sebagai striker tunggal.Â
Mereka harus bertarung menghadapi kuartet bek Barca, Alejandro Balde, Marcos Alonso, Jules Kounde dan Ronald Araujo. Benteng kokoh di depan kiper Ter Stegen.Â
Berkali-kali pula Vinicius tidak berdaya menembus pertahanan Barcelona karena hadangan keras full back Barca, Ronald Araujo.Â
Carlo Ancelotti menerapkan formasi 4-3-3 pada saat menyerang. Namun pada saat bertahan formasi berubah menjadi 4-2-3-1 dengan dua pemain gelandang menjadi pivot yaitu Camavinga dan Kross.Â
Pada babak kedua Madrid terus berupaya menyamakan kedudukan dan memenangkan laga ini. Namun pertahanan Barcelona terlalu tangguh untk mereka tembus.Â