Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liga Champions, Kupas Tuntas "Penyebab Liverpool Kalah Telak" dari Real Madrid di Anfield

22 Februari 2023   10:17 Diperbarui: 22 Februari 2023   10:18 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Liverpool asuhan Juergen Klopp (Foto Skysports).

Liga Champions, Liverpool harus mengakui keunggulan Real Madrid dengan kebobolan 5 gol dan hanya mampu mencetak 2 gol. Hal itu terjadi dalam laga leg pertama 16 besar Liga Champions. 

Hasil ini tentu saja menjadi tantangan berat bagi skuad asuhan Juergen Klopp untuk meraih tiket ke babak 8 besar. Agar bisa lolos, Liverpool harus menang lebih dari 3 gol pada leg kedua di kandang Madrid, Santiago Bernabeu Stadium. 

Sebuah misi yang sangat mustahil walaupun menurut orang bahwa bola itu bundar. Bagi Liverpool merupakan keajaiban jika akhirnya mereka bisa lolos ke fase 8 besar. 

The Reds Liverpool dengan formasi khas Juergen Klopp, 4-3-3, sebenarnya sudah mengawali laga dengan baik. Terjadinya dua gol cepat adalah buktinya. 

Trio penyerang Mohamed Salah, Cody GakPo dan Darwin Nunez menunjukkan kinerja yang semakin kompak.  Namun kembali masalah lini belakang Liverpool yang sangat buruk belum teratasi, terutama pada sisi kanan. 

Di sana ada Joe Gomez sebagai bek tengah dan Alexander Arnold sebagai full back. Gol pertama Madrid terjadi dari keteledoran Gomez mengawal Vinicius yang berkolaborasi dengan Benzema. 

Ruang kecil di area penalti sudah cukup bagi Vinicius untuk menembak bola yang sulit diantisipasi Alisson ke sudut kiri gawangnya. 

Begitu pula degan 4 gol lainnya, semua terjadi akibat teledornya lini belakang. Klopp benar-benar harus bekerja keras membenahi lini belakang skuadnya. 

Kita saksikan gol kedua Vinicius akibat keteledoran Alisson Becker yang menyambut back pass Gomez dengan sapuan yang membentur tubuh Vinicius yang menghadangnya. 

Alisson seharusnya menembak bola ke arah yang lain dengan menghindari tubuh Vinicius. Blunder Alisson ini menyusul blunder kiper Madrid, Courtois yang lepas mengontrol bola lalu Mohamed Salah menyerobotnya untuk menjadi gol. 

Usai imbang 2-2 hingga babak pertama. Laga baru berlangsung 2 menit di babak kedua, kembali Liverpool kebobolan sundulan Eder Militao. Berawal dari sepak pojok Luka Modric yang berhasil menjadi gol berkat sundulan kepala Militao. 

Gol ini juga akibat komunikasi yang tidak berjalan baik di antara para pemain belakang Liverpool. Militao lolos dari kawalan mereka dengan leluasa menyundul bola menggetarkan jala Alisson. 

Keunggulan Madrid bertambah dengan gol Karim Benzema menjadi 4-2. Gol ini juga akibat tidak mulusnya duet bek tengah Liverpool menutup pergerakkan Rodrygo dan Benzema yang berkolaborasi di area penalti. 

Asis Rodrygo berhasil menjadi gol oleh tembakan kaki kiri Benzema. Bola sempat menyentuh Joe Gomez sehingga berbelok arah yang menyulitkan antisipasi dari Alisson. 

Begitu pula dengan gol ke-5. Berawal dari serangan balik cepat ketika bola ada di kaki Modric yang berlari. Lalu memberikannya kepada Vinicius yang mengecoh Virgil van Dijk untuk memberikan bola kepada Benzema. 

Kembali striker Timnas Prancis ini menggetarkan gawang Alisson melalui kaki kirinya. Gol ini penyebabnya adalah akibat terlambatnya transisi para pemain belakang Liverpool ketika lini tengah Madrid berhasil memutus bola.  

Real Madrid sendiri adalah skuad dengan komposisi pemain yang sudah kenyang pengalaman di ajang Liga Champions. Maka mereka hanya menggunakan taktik sederhana saja mampu melakukan banyak hal untuk gol-gol mereka. 

Fakta dari catatan yang ada di Opta seperti lansir Twitter.com/OptaJoe (22/2/23) menyebutkan bahwa Liverpool kebobolan lima gol dalam pertandingan level Eropa di Anfield untuk pertama kalinya. 

Namun mereka kebobolan 5 gol atau lebih di Anfield terjadi untuk ketiga kalinya di abad ini di semua kompetisi. Momen itu sebelumnya terjadi pada Januari 2007 saat kalah 6-3 dari Arsenal dan Oktober 2019  saat imbang 5-5 dengan Arsenal.  

Real Madrid sendiri adalah tim pertama dalam sejarah Liga Champions yang bangkit dari ketertinggalan dua gol dan menang dengan selisih tiga gol. Hasil ini merupakan rekor baru di ajang Liga Champions. 

Bagi karir Juergen Klopp sebagai pelatih, ini adalah keempat kalinya skuad asuhannya kebobolan lima gol atau lebih dalam pertandingan kandang di semua kompetisi. 

Skuad asuhan Klopp saat itu adalah Mainz pada 2006 yang kalah 1-6 dari Werder Bremen di Bundesliga, Borussia Dortmund pada 2009 yang kalah 1-5 dari Bayern Munich di Bundesliga dan Liverpool pada 2019  yang bermain 5-5 dengan Arsenal. 

Carlo Ancelotti kembali meraih hasil positif menghadapi Juergen Klopp setelah terakhir mereka saling berjumpa di final Liga Champions tahun lalu.  Selamat untuk Los Blancos. 

Salam bola @hensa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun