Mereka masih memiliki beberapa pertandingan yang dapat dimenangkan. Mereka terus berusaha untuk memulai paruh kedua Premier League dengan percaya diri.
Malam itu, Juergen Klopp menerapkan formasi 4-3-3 dengan kuartet lini belakang Akexander Arnold, Joel Matip, Joe Gomez dan Andre Robertson.Â
Trio lini tengah bersama, Thiago Alcantara, Naby Keita dan Stefan Bajcetic. Mereka mendukung trio penyerang Mohamed Salah, Cody Gakpo dan Darwin Nunez.Â
Faktor yang paling besar kontribusinya atas kekalahan Liverpool di kandang Wolves ini adalah tumpulnya lini depan.Â
Mohamed Salah paling tidak memiliki peluang emas tiga kali, namun tembakannya melambung.Â
Demikian pula Darwin Nunez dua kali berhadpan langsung dengan kiper Wolves, Jose Sa. Satu kali peluang itu pada babak pertama dan satu lagi pada babak kedua.Â
Namun lagi-lagi peluang emas murni 24 karat itu gagal total karena Jose berhasil memblok tembakan tersebut. Â Nunez sejauh ini belum mampu lagi mencetak gol untuk Liverpool.Â
Dampak dari tumpulnya lini depan ini besar pengaruhnya secara mental bagi tim. Sehingga sering terjadi kesalahan-kesalahan mendasar baik di lini tengah maupun di lini belakang.Â
Pada musim kompetisi tahun ini merupakan hari-hari berat bagi Juergen Klopp dan skuadnya. Hampir pasti gelar Premier League praktis hilang dari genggaman The Reds.Â
Begitu pula dua trofi, FA Cup dan Carabao Cup sudah melayang pada pekan-pekan sebelumnya. Kini hanya tinggal gelar Liga Champions yang sudah memasuki fase 16 besar.Â
Liverpool berada dalam keterpurukkan yang membutuhkan mukjijat untuk bangkit. Selamat berjuang Tuan Klopp.Â