Anthony Sinisuka Ginting harus terhenti di babak 16 besar Indonesia Masters 2023, ketika kalah bersaing dengan Shi Yu Qi, tunggal putra asal China.Â
Shi Yu Qi yang mulai comeback di belantara bulutangkis Dunia, berhasil menundukkan tunggal putra Indonesia itu dengan dua gim langsung, 21-19 dan 21-16.Â
Shi Yu Qi ini akhirnya lolos hingga ke semi final berhadapan lawan Jonatan Christie, tapi dia kalah dalam laga tiga gim yang mendebarkan.Â
Kekalahan Ginting dari Shi Yu Qi telah membuka mata dan hati Ginting. Ternyata saat ini persaingan di belantara tunggal putra bulutangkis dunia semakin ketat.Â
Ini adalah kekalahan Ginting yang ketujuh dari delapan kali pertemuan menghadapi Shi Yu Qi, tunggal putra asal China tersebut.
Pada tahun 2023 ini Anthony Sinisuka Ginting mengawali turnamen BWF World Tour di Malaysia Open. Prestasinya di ajang tersebut hanya sampai babak perempat final ketika kalah dari tunggal asal Jepang, Kanta Tsuneyama.Â
Pekan berikutnya Ginting berkiprah di India Open 2023. Di ajang ini Ginting meningkat prestasinya yaitu sampai babak semi final. Dia gagal ke final karena kalah dari tunggal muda Thailand, Kunlavut Vitidsarn. Â
Anthony Sinisuka Ginting harus menyadari sosok lawan-lawan di 10 besar Dunia relatif setara. Bahkan dengan kehadiran Shi Yu Qi, juga membuat kesetaraan para pemain semakin nyata.Â
Bagi Ginting, saat ini harus dia akui bahwa rival di bulutangkis bukan hanya Viktor Axelsen yang selama ini menjadi musuh bebuyutannya.Â
Dari catatan BWFbadminton.com (30/1/23), Axelsen yang kini menempati peringkat satu dunia, menjadi sosok yang menciptakan rekor buruk bagi Ginting.Â
Bayangkan dalam head to head menghadapi Axelsen sebanyak 14 pertemuan, Ginting sudah 10 kali mengalami kekalahan. Bahkan delapan kekalahan terakhirnya terjadi secara beruntun.Â
Ginting yang kini berusia 27 tahun itu pernah empat kali menang lawan Axelsen. Ini adalah 4 kemenangan yang menjadi catatan mengesankan bagi Ginting yang saat ini sangat sukar dia dapatkan.
Kemenangan terakhir Ginting terjadi pada semifinal ajang Indonesia Masters tahun 2020. Tiga kemenangan lainnya terjadi di ajang BWF World Tour Finals 2019, China Open 2018, dan Sudirman Cup 2017.Â
Namun harus jujur ternyata Ginting tidak ingin terpaku pada sosok Axelsen sebagai rival serius. Kini sudah banyak rival-rival baru bermunculan seperti sosok Shi Yu Qi misalnya.Â
Ketika Axelsen memastikan untuk mundur dari ajang Indonesia Masters 2023, Ginting menurut pengakuannya tidak begitu terpengaruh karena menganggap persaingan dalam ajang tersebut tetap ketat.Â
Terbukti Ginting hanya mampu bertahan hingga babak 16 besar. Dia harus tersingkir oleh sosok Shi Yu Qi, mantan tunggalChina yang sedang kembali ke rimba bulutangkis Dunia.Â
Menurut pebulutangkis kelahiran Cimahi itu, kunci utama menghadapi turnamen demi turnamen adalah meningkatkan kualitas fisik dan mental. Ituah dua faktor yang menjadi penentu kemenangan dalam sebuah pertandingan bulutangkis.Â
Faktor teknik dan taktik tampaknya sudah merata kemampuan para pebulutangkis Dunia tersebut. Sehingga yang membedakan mereka ada di faktor stamina.Â
Apalagi saat ini jadwal turnamen saling berdekatan hanya dalam hitungan pekan demi pekan. Pada kondisi seperti ini pemain-pemain harus pintar memilih turnamen yang harus mereka ikuti.Â
Bagi pemain-pemain dengan ranking top ten Dunia, pilihan turnamen lebih memprioritaskan BWF World Tour dengan level Super 1000.Â
Kejujuran Ginting dalam menyikapi kegagalannya di tiga turnamen pertamanya pada tahun 2023 ini, patut kita hargai dengan perasaan lega. Tetap semangat untuk Ginting.Â
Bravo Merah Putih @hensa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H