Shin Tae yong bersama Timnas Garuda akhirnya harus mangakui keunggulan Vietnam dalam laga semifinal leg kedua di Stadion My Dinh Hanoi, Senin (9/1/23).
Kekalahan 0-2 Timnas Indonesia dari tuan rumah Vietnam memupuskan harapan rakyat Indonesia sekaligus pupusnya target juara Piala AFF 2022. Vietnam unggul agregat 2-0 atas Indonesia dan berhak lolos kefinal Piala AFF 2022.Â
Kita tidak perlu berlebihan menyikapi kekalahan ini. Adalah satu hal yang biasa dalam suatu turnamen mengalami kekalahan. Brasil, Spanyol, Italia dan Jerman saja ketika mereka kalah dalam suatu turnamen, mereka biasa saja.Â
Mereka bahkan kembali berbenah untuk menghadapi pertandingan berikutnya. Mereka juga selalu memperbaiki segala kekurangan dengan menyempurnakannya.Â
Apakah Shin Tae-yong Harus Out?
Apakah dengan kegagalan meraih target juara Piala AFF 2022, pelatih Shin Tae-yong harus dipecat? Atau meminta dia mengundurkan diri?Â
Tampaknya itu bukan solusi. Memangnya mudah jadi pelatih sepak bola. Rame-rame netizen menyalahkan Shin Tae-yong harus out. Menjadi pelatih Timnas Indonesia itu tantangannya sangat  berat. Terutama kalau Timnas Kalah harus siap mental dapat nyinyiran.Â
Shin Tae-yong out bukan solusi karena tidak akan menyelesaikan masalah yang ada. Siapapun pelatih Timnas Indonesia selama masalah mendasar belum mendapatkan pembenahan berarti, maka masalah tersebut akan kembali muncul.Â
Pondasi sepak bola kita belum kuat dan kokoh. Pelatih sekaliber Pep Guardiola saja mungkin tidak mampu mencapai target juara Piala AFF selama pondasi sepak bola kita seperti sekarang ini.Â
Pengurus PSSI sendiri hanya memiliki program yang instan yaitu juara pada sebuah turnamen. Bahkan mereka para oknum pengurus federasi itu juga kerap kali menggunakan PSSI hanya sebagai batu loncatan untuk kepentingan jabatan politik.Â
Anehnya ketika Timnas gagal dalam suatu turnamen, barulah mata mereka terbuka. Anehnya lagi yang menjadi kambing hitam adalah pelatih. Lalu ganti pelatih, lalu gagal lagi, lalu ganti dengan pelatih baru. Begitulah seterusnya seperti lingkaran setan.Â
Lalu bagaimana dengan Timnas Garuda yang gagal lolos ke final Piala AFF 2022? Ya. Harusnya biasa saja tidak perlu berlebihan melakukan kritik kasar apalagi nyinyir.Â
Sebaiknya kita berikan masukan kepada Timnas kita agar mereka bisa memperbaiki segala kekuarangan yang selama ini mereka miliki.Â
Hal ini sangat penting agar sepak bola Indonesia bebas dari masalah seperti lingkaran setan. Masalah yang dari dulu itu-itu saja tidak mampu mencari solusi yang cerdas.Â
Mungkin kita memang harus kembali banyak belajar sepak bola kepada Vietnam yang dengan jelas unggul segalanya dari Timnas kita. Mari kita jujur mengakui sepak bola Vietnam memang lebih baik.Â
Vietnam Tim dengan Teknik dan Taktik Lebih Baik dari Timnas Indonesia
Melihat laga malam itu tampak jelas bahwa Timnas kita kalah kelas dari semua aspek. Tidak perlu malu mengakui kelemahan dari skuad Garuda dari pada kita nyinyir dengan hasil laga malam itu.Â
Terutama dalam organisasi tim, Vietnam jauh di atas kita. Begitu pula kemampuan individu dan faktot fisik. Skill para pemain Vietnam sangat baik memainkan bola dalam kerja sama mereka.
Mereka memiliki fisik yang kekar walaupun tinggi tubuh tidak jauh berbeda dengan para pemain kita. Sehingga dalam duel satu lawan satu, mereka lebih unggul.
Kemampuan teknik melindungi bola dari kaki lawan, juga mereka lebih baik. Jarang sekali bola dari kaki mereka dengan mudah hilang begitu saja.
Penerapan ball possession para pemain Vietnam tertata dengan rapi. Mereka selalu membuka ruang sehingga banyak pilihan ke mana bola mengalir.
Visi bermain para pemain Vietnam sangat cerdas. Mereka seakan sangat memahami ke mana harus mengirinkan bola.Â
Mereka juga bermain sangat cerdas dengan melakukan permainan kolektif. Tidak ada satupun pemain mereka yang egois hanya untuk menonjolkan diri agar bisa terkenal seperti selebriti.Â
Cerdasnya visi bermain pemain Vietnam sebagai contoh adalah ketika gol pertama lahir. Bola dari umpan jauh berhasil menjangkau sosok striker Vietnam, Nguyen Tien Linh lalu menafaatkannya menjadi gol.
Dua bek tengah kita, Fakhrudin dan Jordi Amat tidak mampu menghentikan Nguyen Tien Linh untuk mencetak gol.Â
Coba lihat video langannya, bagaimana cara Nguyen satu ini melindungi bola dengan tubuhnya yang kekar lalu menembak keras ke gawang Nadeo.
Begitu pula dengan gol kedua Vietnam dari umpan sepak pojok. Tien Linh lagi-lagi mampu menebak arah bola sehingga dengan mudah menyundulnya ke pojok kanan gawang Nadeo.
Tanpa kecerdasan visi bermain,tidak mungkin skuad Vietnam mampu memenangkan laga ini.
Satu hal lagi yang mereka miliki adalah mentalitas tim juara. Vietnam memiliki segala persyaratan untuk meraih juara.
Di antara 4 semifinalis ini, selain Vietnam juga Thailand memiliki mentalitas tim juara. Thailand walaupun dalam laga leg pertama semifinal kalah 0-1 dari Malaysia, tapi prediksi saya akan menang agregat gol pada leg kedua.
Mereka, Thailand dan Vietnam adalah dua tim yang sangat layak bertemu di partai final untuk memperebutkan Piala AFF 2022.
Tentu saja Thailand sebagai juara bertahan ingin keluar sebagai pemenang. Sementara Vietnam adalah penantang serius dalam final nanti.
Selamat untuk Vietnam. Selamat untuk Park Hang-seo kembali mampu mengungguli rekan sesama Korselnya, Shin Tae yong. Bravo Merah Putih jangan menyerah untuk kembali berbenah.
Salam bola @hensa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H