Sementara satu-satunya hasil imbang yang mereka dapatkan yaitu ketika menghadapi Singapura dengan skor imbang tanpa gol.
Vietnam adalah tim paling produktif dalam mencetak gol. Mereka berhasil mencetak 12 gol tanpa kebobolan.
Kontestan dari grup B yang lolos ke semi final lainnya adalah Malaysia. Harimau Malaya ini berhasil meraih sembilan poin dari 4 laga di fase grup.
Mereka hanya menderita satu kekalahan dari Vietnam dengan skor 0-3. Sementara 3 laga lainnya mereka menangkan yaitu mengalahkan Laos 5-0, Myanmar 1-0, dan Singapura 4-1. Produktivitas mereka memasukkan 10 gol dan kebobolan 4 gol.Â
Masih Pantaskah Target Juara bagi Timnas Garuda?
Pertanyaan tersebut tetiba muncul dalam benak kita ketika penampilan skuad Shin Tae yong selama fase grup tidak begitu mengesankan atau dengan kalimat lebih tajam, sangat mengecewakan.Â
Skuad kita ini bermain tanpa organisasi yang rapi. Lebih banyak mempertontonkan aksi-aksi individu dari para pemain. Kerja sama tim sangat minim.Â
Dengan cara bermain seperti itu maka sangat pantas skuad Garuda menjadi bahan kritikan dari para penggemar mereka. Coach Shin Tae yong sendiri merasa kecewa dengan penampilan tim asuhannya selama menjalani fase grup tersebut.Â
Skema bermain sangat monoton. Tidak lagi memperlihatkan operan-operan pendek yang selama ini menjadi ciri khas skuad Garuda. Bahkan banyak sekali operan-operan mereka yang salah. Atau bola hilang dari kaki pemain dengan mudah.Â
Meskipun produktivitas gol skuad Garuda cukup besar yaitu berhasil mencetak 12 gol dan kebobolan 3 gol, tapi tidak memperlihatkan sebuah tim yang solid ketika mereka berlaga di lapangan.Â
Misalnya kebobolan 3 gol yang terjadi hanya akibat salah komunikasi di antara para bek. Terakhir ketika kebobolan dalam laga melawan Filipina, seharusnya tidak terjadi jika Fakhrudin dan Rizki Ridho memiliki komunikasi yang baik.Â
Bagaiamna hal itu bisa terjadi ketika sosok Sebastian Rasmussen berhasil menyundul bola sementara Rizki Ridho dan Fakhrudin tidak mampu menempel striker muda Filipina tersebut.Â