Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala AFF 2022: Siapa Takut Indonesia Jumpa Vietnam di Semifinal

3 Januari 2023   06:28 Diperbarui: 3 Januari 2023   06:37 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara pada sisi kiri Spasojevic berlari dalam posisi kosong tidak terjaga pemain lawan. Akan tetapi Ricky Kambuaya memilih terus menggiring bola tanpa mengoper ke Spaso.

Akibatnya bola lepas dari kaki Kambuaya. Pemain Filipina akhirnya berhasil merebutnya untuk mengamankan gawang mereka. 

Banyak sekali momen-momen yang menunjukkan sikap egois para penyerang tim kita. Mereka ingin mencetak gol untuk kepentingan pribadi bukan kepentingan tim. 

Coach Shin Tae yong sebelum laga ini pernah berpesan agar skuad asuhannya bermain secara kolektif. Harapan itu tidak terwujud karena para penyerang bermain hanya mementingkan ego. 

Bermain dengan kerja sama tim adalah untuk mengejar kemenangan dengan jumlah gol sesuai target sebagi juara grup. Tentu saja hasil ini membuat coach Shin kecewa karena target juara grup tidak mampu mereka capai. 

Selain mempertontonkan aksi individual, skuad asuhan Shin Tae yong ini juga kerap kali melakukan kesalahan mengoper bola. Kesalahan klasik yang selalu terjadi dengan perfoma Timnas kita.

Dengan hanya menjadi runner up grup, maka Timnas Garuda akan berhadapan melawan juara grup B kemungkinan besar adalah Vietnam.

Pelatih Indonesia asal Korea Selatan ini sebenarnya tidak mempermasalahkan dengan tim manapun yang akan mereka hadapi di semi final. Coach Shin hanya kecewa dengan cara bermain yang ditunjukkan skuad asuhannya. 

Catatan penting dari sebuah kerja sama apik yang perlu menjadi panutan para penyerang Tmnas Garuda. Contohnya adalah yang telah dilakukan oleh dua sosok Saddil dan Marselino. 

Mereka tidak mengedepankan egonya. Marselino dan Saddil begitu apik melakukan operan satu dua kemudian sebuah tembakan first time Marselino Ferdinan menggetarkan gawang Filipina. 

Filipina sendiri sebenarnya bermain biasa saja. Mereka memainkan sepak bola yang sangat sederhana dan mudah terbaca. Gol yang terjadi ke gawang Indonesia seperti biasa penyebabnya adalah kurangnya komunikasi pemain belakang. 

Sementara itu dalam laga yang bersamaan waktunya, Tim Gajah Perang Thailand menang 3-1 atas Kamboja di Stadion Thammasat Bangkok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun