Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Prancis Hajar Australia, "Kutukan Juara" Tidak Mempan

23 November 2022   04:00 Diperbarui: 23 November 2022   17:42 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olivier Giroud mencetak dua gol untuk kemenangan Prancis 4-2 atas Australia (Foto AFP/Jewel Samad via Kompas.com).  

Prancis membuktikan bahwa kutukan tidak berlaku bagi skuad Les Bleus, ketika mereka menghadajar Australia dengan skor telak 4-1 dalam laga perdana grup D.

Kita tahu bahwa dalam sejarah perhelatan Piala Dunia, hanya ada dua tim yang mampu keluar dari kutukan sebagai juara bertahan. Mereka adalah Italia dan Brasil. 

Italia keluar sebagai juara pada Piala Dunia 1938, setelah juara pada 1934. Brasil keluar sebagai juara Piala Dunia 1966, mengulangi sukses mereka meraih gelar tahun 1962. 

Olivier Giroud mencetak 2 gol untuk Prancis dalam laga perdana mereka menghadapi Australia grup D Piala Dunia 2022, Rabu (23/11) dini hari WIB di Stadion Al Janoub, Al Wakrah. 

Giroud menggantikan posisi Karim Benzema yang terpaksa absen di ajang bergengsi ini karena cedera. Pelatih Didier Deschamp menempatkan Giroud sebagai striker tunggal denga dukungan Antoine Griezman di belakangnya dalam formasi 4-2-3-1. 

Dua winger cepat juga mendukungnya bersama Kylian Mbappe di sisi kiri dan Dembele di sisi kanan. Sementara duet pivot, Adrien Rabiot dan Aurelien Tchouameni menjaga keseimbangan tim. 

Kuartet bek di belakang Hugo Lloris adalah duet bek tengah Dayot Upamecano dan Ibrahima Konate serta duet full back Benjamin Pavard dan Lucas Hernandez. 

Giroud, striker AC Milan ini tidak sia-sia mengantikan Benzema karena berhasil mempersembahkan sebuah gol untuk kemenangan Prancis. 

Prancis tertinggal lebih dulu ketika Australia berhasil membobol gawang Hugo Lloris pada menitke-9 melalui winger mereka, Craig Goodwin memanfaatkan umpan dari Mathew Lecki. 

Gol ini membuat skuad Ayam Jantan tersentak. Mereka lalu mengurung pertahanan Australia untuk menyamakan kedudukan. 

Adrien Rabiot akhirnya memutus kebuntuan skuad Prancis dengan gol penyama kedudukan melalui umpan dari Hernandez pada menit ke-27. 

Hanya lima menit kemudian giliran Olivier Giroud mencetak gol kedua bagi keunggulan Prancis memanfaatkan umpan dari Rabiot. 

Gol ini membuat skuad Prancis semakin di atas angin. Skor kemenangan Prancis 2-1 atas Australia bertahan hingga turun minum. 

Pada babak kedua giliran Kylian Mbappe menambah gol untuk Les Bleus menjadi 3-1 melalui sundulannya memanfaatkan umpan lambung dari Osmane Dembele.  

Hanya 3 menit kemudian dari gol ini kembali Giroud mencetak gol keduanya untuk Prancis melalui sundulan dengan memnafaatkan asis lambung Kylian Mbappe dari sisi kiri. Prancis unggul 4-1 atas Soccerous. 

Prancis sangat layak memenagkan laga ini. Mereka sangat dominan dengan penguasaan 63 persen bola. Paling tidak ada 18 peluang tembakan dengan 6 tembakan tepat sasaran ke gawang Australia. 

Begitu pula Prancis memiliki 8 kali tendangan sudut dan 28 kali melakuan umpan crossing yang menggambarkan mereka sangat agresif menyerang pertahanan Australia. 

Dengan kemenangan ini, Prancis memuncaki klasemen grup D dengan 3 poin unggul dari Tunisia dan Denmark yang bermain imbang sehingga mereka masing-masing hanya memiliki 1 poin. 

Prancis juga unggul dalam selisih gol dengan surplus 3 gol sedangkan Australia minus 3 gol berada di posisi juru kunci tanpa poin. 

Matchday kedua grup D berlangsung laga Prancis menghadapi Denmark Sabtu (26/11) pukul 23.00WIB. Pada laga lainnya Tunisia akan berhadapan melawan Australia pada hari yang sama mulai pukul 17.00 WIB. 

Laga terakhir grup D berlangsung Rabu (30/11) pukul 22.00 WIB, Prancis berhadapan dengan Tunisia dan Denmark melawan Australia. 

Kemenangan atas Denmark pada laga kedua akan membuat Prancis menguasai grup D dengan 6 poin dan terbuka peluangnya sebagai juara grupD. 

Maka jika hal itu terjadi, gembar-gembor tentang kutukan untuk juara bertahan berhasil mereka patahkan. Segala sebutan kutukan dalam sepak bola hanya omong kosong. 

Kutukan dalam Piala Dunia itu akhirnya hanya sekedar mitos yang tercatat dalam statistik sejarah di ajang Piala Dunia. 

Apakah Prancis akan mengikuti sukses yang pernah dilakukan Italia dan Brasil untuk mempertahankan juara pada gelaran tahun 2022 ini? Mari kita lihat saja nanti. 

Selamat untuk Prancis atas kemenangan perdananya di ajang bergengsi Piala Dunia 2022. 

Salam bola @hensa.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun