Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Australian Open 2022, Beda Antara Jorji dan An Se Young

20 November 2022   19:21 Diperbarui: 12 Desember 2022   05:35 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Australian Open 2022 baru saja berakhir Minggu (20/11/22). Gregoria Mariska telah mengukir pencapaian sebagai finalis untuk pertama kalinya tahun ini dalam turnamen BWF World Tour dengan level Super 300. 

Namun sangat disayangkan Gregoria harus mengakui keunggulan pemain "Bocah Ajaib" Korea Selatan An Se Young dengan dua gim langsung 17-21 dan 9-21. 

Kendati Jorji kalah, tapi masih kemungkinan mendapat kesempatan sebagai salah satu tunggal putri yang bisa lolos ke ajang World Tour Finals di Bangkok, Thailand 7-11 Desember 2022. 

Dalam final Australian Open, Jorji demikian panggilan akrab gadis 23 tahun kelahiran Wonogiri ini, kembali harus mengakui keunggulan Se Young yang kedua kalinya. 

Mengamati pertandingan antara Jorji dan An Se Young, tampak sekali stamina Jorji sudah terkuras habis dibandingkan dengan lawannya. 

Se Young tampil prima dengan keuletan dan pergerakkannya yang gesit, ringan kerja kakinya untuk mengejar setiap bola dari Jorji. 

Jika kita melihat perjalanan An Se Young menuju babak final Australia Open 2022 ini maka semua laga dia selesaikan dengan pertarungan dua gim saja. 

Hal ini menunjukkan bagaimana belia asal Korea Selatan ini memiliki kondisi stamina yang bugar dan prima. Selain itu Sea Young juga memiliki mental bertanding yang ulet. 

Pada babak pertama Se Young menang dengan dua gim atas pemain asal Chinese Taipei Sung Shuo Yun, 21-13 dan 21-14. Asuka Takhahasi putri asal Jepang juga tunduk hanya dua gim, 21-15 dan 21-9. 

Pada perempat final kembali pemain Chinese Taipei, Pai Yu Po juga hanya dengan dua gim, 21-10 dan 21-13. Sea Young terlalu tangguh sangat mendominasi permainan. 

Bahkan An Se Young tidak terbendung ketika pada babak semi final, sosok asal Thailand, Pornpawee Chochuwong juga tunduk dengan dua gim, 21-16 dan 21-11.  Chochuwong menjadi unggulan ketiga di turnmaen Australia Open 2022 ini. 

Sebaliknya Jorji harus menghadapi perjalanan yang terjal sejak babak awal. Hanya pada partai perdana dan kedua, Jorji berhasil menang dengan dua gim. 

Pada babak pertama menang atas pemain australia Syney Tjonadi, 21-4 dan 21-6. Pada babak kedua giliran pemain Thailand, Supanida Ketethong tunduk dengan 21-15 dan 21-19. 

Pertandingan rubber games baru dijalani Jorji pada perempat final ketika dia menang atas pemain Jepang yang ulet, Saena Kawakami, 14-21, 22-20 dan 21-14. 

Pada gim kedua sebenarnya Jorji hampir saja kalah ketika Kawakami berhasil memaksakan laga menjadi 20-20. Untungnya Jorji berhasil mengakhiri laga ini dengan 22-20 dan harus rubber games. 

Menghadapi Han Yue, tunggal putri China yang sudah menjadi rivalnya sejak kejuaraan junior dulu, Jorji benar-benar harus berjuang menguras segala enersi yang dia punya. 

Hal ini terlihat dari laga mereka yang berakhir rubber games. Jorji seperti biasa selalu lambat panas dan kalah pada gim pertama, 18-21. 

Namun pada dua gim berikutnya, Jorji bangkit untuk mendikte permainan Han Yue. Akhirnya Jorji berhasil meraih dua gim ini dengan 21-16 dan 21-14. 

Sungguh dua laga inilah yang sangat banyak menguras stamina Jorji dalam menghadapi final lawan An Sea Young. Wajar saja Jorji tidak banyak berbuat dalam finalitu. 

Banyak sekali melakukan kesalahan dan pukulan-pukulan yang akurasinya buruk. Tentu hal ini ada sebabnya yaitu stamina Jorji yang sudah terkuras. 

Dalam laga final yang digelar di Quay Centre, Sydney Olympic Park, Sydney, Minggu (20/11), Jorji sebenarnya sudah tampil bagus. 

Namun akhirnya harus menyerah kepada An Se Young dengan skor dua gim, 17-21 dan 9-21 dalam durasi hanya 36 menit.

"Sejujurnya saya kurang puas dengan penampilan final saya hari ini. Harusnnya saya bisa lebih memberikan perlawanan. Namun, harus diakui, An Se Young hari ini memang tampil lebih baik." 

Demikian tutur Jorji kepada Tim Humas dan Media PBSI seperti lansir situs resmi PBSI.id (20/11/22). 

Jorji juga mengakui bahwa kondisi fisiknya sudah terkuras dalam dua laga sebelumnya menghadapi Kawakami dan Han Yue di babak perempat final dan semi final. 

Bagi Juara Dunia Tahun 2017 ini bisa sampai ke final turnamen berhadiah total 180 ribu dolar AS ini adalah pencapaian yang sudah maksimal. 

Kini bagi Jorji arus kembali menyimak catatan perjalanannya dari setiap turnamen yang sudah dijalani untuk melakukan perbaikan yang lebih maju terutama segi fisik. 

Meraih runner up di Turnamen Australian Open 2022 ini patut mendaptkan apresiasi tinggi untuk sosok Gregoria Mariska Tunjung. Bravo Merah Putih. 

Salam @hensa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun