Eriksen memiliki visi bermain yang tajam. Eksekusi operan progresifnya sangat akurat dan membahayakan gawang lawan.Â
Kemampuan membaca permainan dan sangat cerdas dalam membuka ruang banyak terbukti dalam laga-laga United.
Sebuah contoh ketika Eriksen berlari menerobos lini belakang Gunners untuk memberi umpan kepada Marcus Rashford menhasilkan gol ketiga United saat laga tersebut.Â
Saat menguasai bola, dirinya membawa suasana tenang bagi permainan United. Eriksen telah membuktikan berhasil meningkatkan permainan build-up bagi Manchester United.
Pemain berusia 30 tahun itu juga menunjukkan kepercayaan diri menghadapi setiap laga yang menjadi agenda klub.
Pengalaman Eriksen bermain bersama Ajax, Tottenham Hotspur dan Inter Milan memperkaya permainannya sebagai gelandang yang matang.Â
Juga menjadi faktor yang baik untuk mentalitas yang dibutuhkan bagi timnya dalam menghadapi tekanan sebuah derby penting di Premier League.Â
Bagaimanapun Eriken dan Gundogan adalah dua sosok yang menjadi penentu permainan kedua tim dalam derby klasik ini.
Duel Gundogan dan Eriksen sangat menarik dan menjadi momen-momen menentukan duel derby Kota Manchester. Selamat bertanding.
Salam bola @hensa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H