Dalam laga di St Mary's Stadium malam itu, Chelsea sebenarnya unggul lebih dulu ketika laga berlangsung 23 menit, Raheem Sterling berhasil mencetak gol untuk Chelsea. Selama 20 menit awal laga mereka tajam, tangguh, dan pantas unggul.Â
Sterling adalah bukti pemain yang mampu memanfaatkan peluang saat ia berputar untuk membuat umpan Mason Mount menjadi gol.Â
Pemain yang pernah bermain di Manchester City ini memanfaatkan kelengahan barisan pertahanan Saints. Tembakan dengan kaki kanannya dari bagian tengah kotak 16 menusuk ke sudut kiri bawah gawang.Â
Namun hanya 5 menit kemudian Stadion St Marry meledak ketika tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 berkat gol Romeo Lavia.Â
Gelandang Southampton ini menembak dengan kaki kanannya memanfaatkan tendangan sudut rekannya. Bahkan pada injury time menjelang berakhirnya babak pertama, Southampton malah unggul 2-1 berkat gol Adam Amstrong.Â
Romain Perraud memberikan asis matang kepada Amstrong yang mampu berbuah gol kemenangan. Tembakan keras dengan kaki kirinya dari bagian tengah kotak 16 bersarang di sudut kanan atas gawang Chelsea.Â
Skor tersebut bertahan hingga akhir pertandingan kendati Chelsea terus berupaya mengejar ketinggalan mereka. Keunggulan penguasaan bola yang hampir 70 persen tidak ada manfaatnya bagi skuad asuhan Thomas Tuchel ini.Â
Perubahan strategi Tuchel pada babak kedua tidak berhasil. Skuad Southampton tidak kenal lelah terus melakukan perlawanan untuk mempertahankan keunggulan mereka.Â
Terutama menjelang laga berakhir, mereka mulai memecah permainan dalam 10 menit akhir dan Chelsea tidak bisa mendapatkan momentum yang tepat untuk mencetak gol.
Trio penyerang Chelsea, Kai Harvertz, Hakim Ziyech dan Raheem Sterling benar-benar mandul tidak berdaya menghadapi pertahanan berlapis Saints.Â
Begitu pula trio gelandang mereka, Jorginho, Mason Mount dan Ruben Loftus-Cheek, amat miskin kreativitas. Berkali-kali bola mengalir dari sektor lini tengah sangat mudah ditebak.Â