Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"September Ceria ", Kisah Lansia 66 Tahun yang Waspada Pikun dan Covid-19

1 September 2022   00:06 Diperbarui: 1 September 2022   00:21 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto by iStockphoto. 

Menurut World Health Organization (WHO), lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. 

Kita memang harus memahami bahwa Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan. Pada umumnya pada proses itu terjadi adanya penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. 

Salah satu penurunan kemampuan dari seorang Lansia adalah pikun selain komorbiditas yang banyak terjadi secara umum. Jangan sekali-kali menyepelekan pikun, karena hal itu sangat berperan pada kesehatan mental seorang Lansia. 

Berbicara tentang lansia ada sosok yang sudah memasuki masa pensiun pada tahun 2011 yang lalu. Artinya tahun 2022 sosok ini sudah menjalani purnakaryanya selama 11 tahun. 

Saat itu ketika dirinya pensiun, sungguh sangat beruntung bisa berkenalan dengan Kompasiana yang penuh pesona pada tahun 2012. Maka usai pensiun tersebut, sosok ini bergabung pada 4 Mei 2012 sebagai kontributor konten di Kompasiana. 

Sebagai kontributor konten, sosok ini sangat bersyukur bisa bertemu dan jatuh cinta pada Kompasiana. Bercengkerama setiap harinya dengan artikel-artikel hasil karyanya. 

Kompasiana adalah sebuah platform blog keroyokan yang lahir pada 22 Oktober 2008. Di sini adalah tempat bermukimnya para penulis hebat dengan berbagai latar balakang profesi. 

Demikian pula Kompasiana merupakan sebuah media publikasi online yang selalu menyajikan pemberitaan setiap hari. Banyak sajian rubrik dengan kategori dari fiksi, non fiksi, humaniora sampai politik dan olah raga.  

Di sana ada kontributor konten yang berlatar belakang Jurnalis atau mantan Jurnalis dari media top di Indonesia, Dosen, Peneliti, Ahli Ekonomi, Pengusaha, Politikus, Mahasiswa, Purnawirawan dan Purnakaryawan.  

Bersama Kompasiana sosok ini menjalani aktivitas sehari-harinya dalam berkarya literasi. Dulu waktu belum pensiun, dirinya aktif dalam dunia penelitian dengan sejumlah artikel yang berhasil hadir sebagai karya-karya tulis ilmiahnya. 

Kini Kompasiana adalah rumah baginya untuk melanjutkan hobi menulis dalam genre yang berbeda. Topik olah raga dan Fiksiana menjadi pilihannya. 

Kadang juga hadir di rubrik humaniora dan filsafat dalam menggambarkan perasaan hatinya menyikapi kehidupan. Bagaimanapun kita harus bersikap menatap kehidupan ini. Bersikap dalam menghadapi perubahan. 

Bersama Kompasiana tidak ada hari tanpa artikel. Tekadnya selalu mengupayakan dengan berprinsip "One Day One Article". 

Ternyata aktivitasnya telah banyak mencegah dari kepikunan sehingga baginya tidak ada hari tanpa bersyukur atas KaruniaNya. 

Menulis dan membaca merupakan aktivitas yang sangat baik untuk mempertajam daya ingat, mencegah dari kepikunan di masa tua. 

Selama masa pandemi, usianya yang lansia juga rawan dari paparan covid19. Bersyukurlah dirinya selalu waspada dan disiplin prokes. Begitupula sudah melakukan tiga tahap vaksinasi. 

Sebagai lansia sangat menyadari bahwa dirinya harus disiplin menjaga kesehatan demi keluarganya, demi istri dan anak cucunya. Dengan selalu sehat adalah upaya untuk membahagiakan mereka. 

Pada September ini usianya sudah 66 tahun yang berarti sudah menjadi seorang Lansia yang tetap harus waspada. Karena sangat rawan dengan kepikunan. Begitu pula saat masa pandemi yang saat ini masih berlangsung, rawan dengan covid19. 

Momen ini bagusnya mempunyai judul Momen September Ceria. Tentu saja momen tersebut seperti sebuah judul lagu yang terkenal dinyanyikan penyanyi kondang Vina Panduwinata pada era tahun 80-an. 

Baginya berulang tahun kelahiran adalah momen untuk bersyukur. Karena momen tersebut adalah saat yang tepat untuk kembali menengok ke belakang ketika hari-harinya berhasil dilewati dengan penuh perjuangan. 

Tidak mudah menjalani terjalnya kehidupan yang penuh onak dan duri. Perjalananpun harus melalui tanjakan yang melelahkan. Atau jalan turun yang curam mengancam kejatuhan. 

Satu hal yang selama ini sangat disadarinya adalah setiap ulang tahun adalah berkurangnya jatah hidup satu tahun. Itu artinya Malaikat Izrail lebih cepat satu tahun akan menjemputnya. 

Bersyukur dan bersyukur selalu menjadi ucapan dan perasaan setiap harinya. Begitu pula ketika anak-anak, cucu dan istrinya memberikan ucapan milad kepadanya, rasa syukur itu hadir dalam hatinya. 

Sungguh usia 66 tahun yang hampir memasuki 7 dasa warsa, bukan waktu yang sebentar baginya. Namun rasanya belum cukup sebagai bekal untuk menatap masa depan menuju RumahNya. 

Masih butuh SentuhanNya, BimbinganNya dan Kasih SayangNya. Berserah diri kepadaNya, sebaik-baik upaya dan sebaik-baik Tempat kembali. Mari selalu penuhi hari-hari dengan rasa syukur kepada Sang Pemilik Hidup. 

Salam bahagia @hensa. 

Sebuah Lagu Vina Panduwinata September Ceria mengiringi perasaan yang membahagiakan ini. 

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=kzjZYtjyVuY&ab_channel=MusicaKlasik. 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun