P3GI Jadi Jejak Kolonial Riset GulaÂ
Meskipun P3GI memiliki peran yang nyata bagi kemajuan industri gula Nasional, tetapi Pemerintah tidak banyak memberikan perhatian pada institusi penelitian satu-satunya warisan Belanda ini.Â
Tentu kita semua akan menyayangkan jika jejak kolonial ini pada suatu hari mungkin hanya menjadi sampah kolonial karena tidak mampu mendapatkan perhatian yang selayaknya.Â
Seperti diketahui pada tahun 1957 Pemerintah Indonesia mengambil alih POJ dan mengganti nama menjadi Balai Penyelidikan Perusahaan Perusahaan Gula (BP3G).Â
Kemudian pada tahun 1963, BP3GI secara organisasi diserahkan kepada Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan Gula Indonesia (BPU-PPN Gula) Jakarta.Â
Kemudian untuk menunjang dan mengawasi program-program penelitian, Menteri Pertanian membentuk "Dewan Pembina BP3G" yang bertugas mengelola Balai melalui SK Mentan No 344/Kpts/12/1968.Â
Pada 11 Mei tahun 1987 Dewan Pembina merubah nama BP3G menjadi Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI).Â
Begitu pula Pemerintah membentuk Asosiasi Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (AP2GI) untuk menunjang kegiatan penelitian yang dilakukan oleh P3GI pada 15 Mei 1992.Â
Pada 1 Februari 1996 lahirlah sebuah lembaga yang bernama Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia (APPI).Â
Lembaga tersebut merupakan integrasi dari Asosiasi Penelitian dan Pengembangan Penelitian Indonesia (AP3I) dan Asosiasi Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (AP2GI). Penggabungan dua asosiasi dalam bidang perkebunan. Â