Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bima Sakti Tidak Perlu Minta Maaf Hanya Karena "Ada Bus Parkir"

11 Agustus 2022   11:18 Diperbarui: 11 Agustus 2022   11:44 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arkhan Kaka striker Timnas U16 Garuda Asia sedang beraksi melawan Myanmar (Foto Antara/Andreas Fitri Atmoko). 

Pelatih Kepala Timnas Garuda Asia, Bima Sakti sempat minta maaf kepada para Fans. Hal itu karena ketika laga semi final melawan Myanmar, berlangsung menegangkan hingga babak adu penalti. 

Bahkan Garuda Asia sempat tertinggal lebih dahulu 0-1 dari Myanmar akibat blunder penjaga gawang Andrika yang miskomunikasi dengan bek Iqbal Gwijangge. Pemain Myanmar Nay Min Htet memanfaatkan momen blunder tersebut. 

Walaupun akhirnya kita patut bersyukur bahwa laga semifinal berakhir dengan kemenangan tipis 5-4 dalam drama adu tendangan penalti yang mencekam. Hingga waktu normal 90 menit skor bagi kedua tim tetap imbang 1-1. 

Dalam regulasi turnamen yang sudah disepakati, jika pertandingan sampai dengan 90 menit berakhir imbang maka langsung dilakukan adu tedangan penalti tanpa ada perpanjangan waktu 2x15 menit. 

Para algojo Timnas U16 sungguh luar biasa telah menunjukkan mental kuat mereka menghadapi adu penalti yang menegangkan tersebut. 

Lima pemain yang bertugas, Muhammad Iqbal Gwijangge, Figo Dennis, Arkhan Kaka, Muhammad Riski Afrisal dan Muhammad Nabil Asyura, berhasil membobol gawang Myanmar. Hasil yang sangat melegakan kita semua. 

Permintaan maaf Bima Sakti masih dinilai wajar walaupun sebenarnya tidak perlu diucapkan secara lisan. Mungkin yang paling tepat adalah ucapan terimakasih kepada Fans Garuda Asia. 

Mereka para suporter setia tersebut terus mendukung memberikan semangat pada saat Timnas Indonesia U16 sedang tertinggal 1 gol dari Myanmar. Sungguh momen yang sangat mengesankan begitu setianya para suporter Timnas Garuda Asia. 

Akibat dukungan tersebut akhirnya skuad belia Indonesia itu berhasil menyamakan kedudukan 1-1. Memerlukan waktu 25 menit untuk meraih gol penyama kedudukan tersebut. 

Sebuah tendangan bebas terarah yang dilakukan oleh Muhammad Riski Afrisal pada menit ke-70 meluncur deras menembus ke sudut kanan atas gawang Myanmar. Ini adalah gol yang berkelas dari sosok Afrisal. 

Dalam sisa waktu 20 menit berikutnya, pasukan asuhan Bima Sakti ini kendati mengepung gawang Myanmar dari segala penjuru, tetapi pertahanan berlapis mereka sangat sukar ditembus. 

"Parkir Bus" dari skuad Myanmar memang sangat sulit ditembus oleh pasukan Garuda Asia. Sekitar 8-9 pemain memenuhi area pertahanan Myanmar untuk membendung serangan skuad Indonesia. 

Apalagi pemain-pemain Myanmar dikenal sebgai pemain yang memiliki semangat militan dan ulet mempertahankan gawang mereka. 

Maka suatu hal yang wajar bagi skuad Garuda Asia mengalami kesulitan mencetak gol kemenangan menghadapi parkir bus ala Myanmar. 

"Laga yang ketat dan sulit, mereka bermain dengan bertahan secara "parkir bus" di lini belakang pada babak pertama.  

"Sehingga itu menyulitkan kami untuk menembus pertahanan mereka. Kami malah kecolongan satu gol," ungkap Bima usai laga seperti rilis situs resmi federasi, PSSI.org (10/8/22).  

Laga semifinal sudah berakhir dengan kemenangan adu penalti 5-4 (1-1) membawa Garuda Asia lolos ke final. Vietnam adalah lawan di babak final yang berlangsung Jumat (12/8/22) mulai pukul 20.00 WIB di Stadion Maguwoharjo Sleman. 

Ketika tendangan ke-5 yang dilakukan Nabil Asyura menembus gawang Myanmar, maka pecahlah rasa tegang skuad Garuda Asia berganti dengan kegembiraan dan keharuan menyambut kemenangan. 

Sambutan suporter semakin membawa rasa bangga skuad belia ini. Mereka harus tetap rendah hati karena belum meraih apa-apa, ini baru masuk final. 

Menghadapi Vietnam yang pernah dikalahakan Garuda Asia di babak fase grup A, bukan perkara yang mudah. Laga final ini merupakan uji mental juara bagi skuad Garuda Asia. 

Apakah para belia Garuda U16 ini berhasil kembali menang atas Vietnam seperti yang mereka lakukan ketika menang 2-1 di babak fase grup? Hal inilah yang perlu mereka buktikan bahwa mereka adalah skuad dengan mental juara. 

Bravo Merah Putih @hensa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun