Dalam sisa waktu 20 menit berikutnya, pasukan asuhan Bima Sakti ini kendati mengepung gawang Myanmar dari segala penjuru, tetapi pertahanan berlapis mereka sangat sukar ditembus.Â
"Parkir Bus" dari skuad Myanmar memang sangat sulit ditembus oleh pasukan Garuda Asia. Sekitar 8-9 pemain memenuhi area pertahanan Myanmar untuk membendung serangan skuad Indonesia.Â
Apalagi pemain-pemain Myanmar dikenal sebgai pemain yang memiliki semangat militan dan ulet mempertahankan gawang mereka.Â
Maka suatu hal yang wajar bagi skuad Garuda Asia mengalami kesulitan mencetak gol kemenangan menghadapi parkir bus ala Myanmar.Â
"Laga yang ketat dan sulit, mereka bermain dengan bertahan secara "parkir bus" di lini belakang pada babak pertama. Â
"Sehingga itu menyulitkan kami untuk menembus pertahanan mereka. Kami malah kecolongan satu gol," ungkap Bima usai laga seperti rilis situs resmi federasi, PSSI.org (10/8/22). Â
Laga semifinal sudah berakhir dengan kemenangan adu penalti 5-4 (1-1) membawa Garuda Asia lolos ke final. Vietnam adalah lawan di babak final yang berlangsung Jumat (12/8/22) mulai pukul 20.00 WIB di Stadion Maguwoharjo Sleman.Â
Ketika tendangan ke-5 yang dilakukan Nabil Asyura menembus gawang Myanmar, maka pecahlah rasa tegang skuad Garuda Asia berganti dengan kegembiraan dan keharuan menyambut kemenangan.Â
Sambutan suporter semakin membawa rasa bangga skuad belia ini. Mereka harus tetap rendah hati karena belum meraih apa-apa, ini baru masuk final.Â
Menghadapi Vietnam yang pernah dikalahakan Garuda Asia di babak fase grup A, bukan perkara yang mudah. Laga final ini merupakan uji mental juara bagi skuad Garuda Asia.Â
Apakah para belia Garuda U16 ini berhasil kembali menang atas Vietnam seperti yang mereka lakukan ketika menang 2-1 di babak fase grup? Hal inilah yang perlu mereka buktikan bahwa mereka adalah skuad dengan mental juara.Â