Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Ini Rahasia tentang Kinerja Ganda Putri Apriyani Rahayu dan Siti Fadia yang Semakin Solid

18 Juli 2022   07:00 Diperbarui: 18 Juli 2022   18:25 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apriyani Rahayu dan Siti Fadia semakin solid permainan mereka (Foto PBSI). 

Tidak bisa dibantah lagi, apa yang telah dipertontonkan ganda putri baru kita, Apriyani Rahayu dan Siti Fadia adalah kualitas permainan mereka dengan level atas. 

Kendati saat ini rangking mereka masih ada di posisi 66 BWF (Badminton World Federation), tetapi Apriyani dan Siti Fadia sudah menundukkan hampir semua ganda dengan ranking 10 besar Dunia. 

Termasuk ganda ranking 1 BWF asal China, Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan. Minionswati, demikian julukan ganda putri kita itu menang atas pasangan China tersebut di turnamen Malaysia Open 2022 dengan skor 14-21, 21-13 dan 21-16 di perempat final. 

Sebelumnya mereka juga bertemu di final Indonesia Open 2022, tetapi Apriyani/Fadia harus mengakui keunggulan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dengan skor 18-21 dan 12-21. 

Sejak dipasangkan bersama, Apriyani/Siti Fadia melakukan debut mereka di ajang SEA Games 2022 di Vietnam dan langsung merebut emas ganda putri. 

Kiprah mereka pada turnamen-turnamen berikutnya semakin solid menghadapi lawan-lawan yang memiliki ranking Dunia lebih tinggi di 10 besar ranking BWF. 

Saat ini beberapa ganda putri pada posisi ranking 10 besar BWF pernah menyerah kepada pasangan baru Indonesia, Apriyani Rhayu dan Siti Fadia. 

Di antara 10 besar ranking Dunia tersebut hanya dua ganda yang belum pernah bertemu yaitu Yuki Fukusima/Sayaka Hirota (Ranking 2 BWF) dan Kim So Yeong/Kong Hee yong (Ranking 4 BWF). 

Mereka 7 ganda putri elit Dunia yang tunduk kepada Apriyani/Siti Fadia adalah ganda ranking 1 Dunia asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan. 

Begitu pula ganda asal Korea Selatan ranking 3 Dunia, Lee So hee/Shin Seung chan, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara asal Jepang ranking 6 Dunia, Nami Matsuyama/Chiharu Shida (ranking 5), Jongkolphan/Rawinda (ranking 8), Gabriel Stoeva/Steffani Stoeva (Ranking 9), Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong (Ranking 10).  

Rahasia Kinerja Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti

Saat ini Apriyani Rahayu/Siti Fadia seakan terus menebar ancaman. Kiprahnya semakin menunjukkan bahwa mereka adalah ganda putri yang memiliki kualitas dengan level atas. 

Terakhir penampilan ganda putri racikan baru ini bermain solid saat berkiprah di Singapore Open 2022 untuk meraih juara turnmaen BWF World Tour Super 500 tersebut. 

Pada babak pertama Apriyani/Fadia menggusur wakil tuan rumah, Yujia Yin/Wong Jia Ying yang berlangsung di Singapore Indoor Stadium, Kallang, Singapura, Selasa (12/7), menang 21-9, 21-8. 

Menurut mereka tidak mudah melakoni laga perdana di turnamen berhadiah total 370 ribu dolar AS tersebut. "Tadi kita sebenarnya masih menyesuaikan kondisi di lapangan, mengingat ini pertandingan pertama, tetapi alhamdulillah kita sudah bisa langsung in dari awal," kata Siti Fadia kepada situs resmi PBSI.id (12/7/22). 

Pada babak selanjutnya tantangan datang ketika mereka memasuki babak semi final menghadapi ganda putri Thailand, Suppisarra Paewsampran/Puttita Supajirakul yang pernah ditundukkan Apri/Fadia di Malaysia Masters sepekan sebelumnya. 

Kali ini mereka berhadapan di semi final Singapore Open 2022. Apriyani/Siti Fadia menang dengan rubber games yang ketat, 19-21, 21-13 dan 21-19. 

Begitu pada final mereka harus kembali menghadapi ganda putri asal China, Zhang Shu Xian/Zheng Yu, yang pernah mereka tundukkan di final Malaysia Open 2022. 

Untuk kedua kalinya di babak final Singapore Open, Apri/Fadia kembali menundukkan pasangan Chna tersbeut dengan dua gim langsung, 21-14 dan 21-17. 

Kiprah ganda putri baru ini semakin menunjukkan eksistensi mereka di jajaran elit ganda Dunia. Pasangan Apriyani yang usianya lebih muda, Siti Fadia (21 Tahun) mengungkapkan rasa nyaman bermain bersama seniornya. 

Pasangan juara Malaysia Open 2022 itu memiliki cara yang sebenarnya sederhana. Rahasia permainan Apriyani/Siti Fadia yang selama ini mereka terapkan bukan hal yang baru. 

Faktor pertama adalah kebugaran fisik dan stamina menjadi kunci utama untuk menjamin performa yang tinggi. Mereka juga bermain dengan tidak banyak melakukan kesalahan sendiri. 

Komunikasi berjalan dengan baik di antara mereka. Saling mengingatkan dan memberikan dukungan penyemangat jika salah satu pasangan melakukan kesalahan. 

Mereka juga selalu menjalani setiap laga penuh dengan kegembiraan. Berdiskusi singkat untuk memecahkan kebuntuan yang mereka alami di lapangan. 

Tentu saja ini adalah angin segar bagi perbulutangkisan Indonesia pada sektor putri yang selama ini masih selalu tertinggal dari negara lain. Selain Apriyani/Siti Fadia, kita juga memilki ganda putri belia yang sedang menanjak yaitu Febriana/Amalia dan Febby Valencia/Ribka Sugiarto. 

Semoga hadirnya Apriyani dan Siti Fadia dengan prestasi mereka yang semakin tinggi bisa menjadi inspirasi bagi bulutangkis sektor putri negeri kita. 

Bravo Merah Putih @hensa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun