Dalam konferensi pers tersebut hadir pula perwakilan AFF yang sekaligus menjadi interpreter dari bahasa Indonesia ke Inggris atau bahasa Vietnam ke Inggris. Pihak AFF ini juga yang mengontrol sesi jumpa pers.Â
Dalam sesi konferensi pers tersebut khususnya pelatih Thailand dan Vietnam tidak diperkenankan menjawab pertanyaan wartawan yang menyangkut laga aneh mereka ketika menyingkirkan Indonesia.Â
Ada apa dengan AFF? Tentu hal tersebut patut dipertanyakan mengapa mereka tidak diperkenankan menjawab pertanyaan wartawan yang berkaitan dengan fair play sebuah laga.Â
Apakah hal itu merupakan kesengajaan dua tim yang bertanding karena mereka dipastikan lolos ke semi final memanfaatkan regulasi AFF yang berlaku? Pertanyaan tersebut tidak pernah terjawab.Â
PSSI juga sudah melayangkan protes melalui surat resmi kepada Federasi Sepak Bola ASEAN, AFF di Kuala Lumpur.Â
Dalam surat tersebut khusus menanyakan apa yang terjadi setelah skor 1-1 kedua tim seakan tidak berniat untuk memenangkan laga. Namun surat resmi tersebut belum direspon pihak AFF.Â
Protes tersebut bisa saja tidak akan mengubah hasil laga, tetapi ada sebuah pesan moral yang menjadi perhatian para pelaku sepak bola di kawasan ini. Fair play harus selalu dijunjung tinggi dalam pertandingan sepak bola.Â
Kendati demikian kita harus tetap optimis menghadapi agenda di depan. Timnas Garuda U19 ini tengah dipersiapkan untuk berlaga di Piala Dunia U20 2023 di Jakarta.Â
Kita sebagai tuan rumah akan bersaing menghadapi negara-negara sepak bola Dunia dengan level tinggi seperti Inggris, Brazil, Argentina, Korea Selatan dan Jepang.Â
Oleh karena itu para belia yang sedang digembleng tersebut butuh dukungan semangat dari kita para suporter. Mereka membutuhkan dukungan semangat untuk menaikkan mental mereka semakin tangguh.Â
Dukungan Pemerinth sudah jelas, Indonesia atas nama negara adalah tuan rumah Piala Dunia U20 dengan dana APBN melalui Kementrian terkait. Semoga kita sukses sebagai tuan rumah juga sebagai peserta.Â