Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

3 Hal yang Perlu Dibenahi Timnas U19 Jelang Hadapi Thailand

6 Juli 2022   05:44 Diperbarui: 6 Juli 2022   09:55 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo para Penggemar Timnas Garuda. Pertandingan fase grup A matchday 3 akan berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Rabu (6/7/22) pada pukul 20.00 WIB dimana Timnas U19 berhadapan melawan Thailand U19. 

Ini adalah duel klasik dua tim di kawasan ini yang selalu ketat, selain duel-duel lainnya seperti Indonesia vs Malaysia dan Indonesia vs Vietnam. 

Ketika Indonesia U19 mengalahkan Brunei Darussalam dengan 7 gol tanpa balas, ternyata masih ditemui beberapa catatan yang harus dibenahi dari performa Garuda Nusantara tersebut. 

Marilah kita bedah faktor apa saja yang perlu dibenahi menjelang laga krusial menghadapi Thailand U19 dimana laga ini sangat menentukan nasib Timnas U19 ke babak semi final. 

Paling tidak ada 3 hal yang perlu dilihat sebagai kelemahan sangat menonjol dari Timnas U19 yang harus dicatat sebagai upaya perbaikan. Mari kita simak ulasan berikut ini. 

1. Faktor Marselino Ferdinan

Kemenangan 7 gol tanpa balas dengan 6 gol pada babak pertama dan hanya satu gol di babak kedua, membuka mata kita apa sebenarnya yang terjadi dengan penampilan timnas muda asuhan Shin Tae yong ini. 

Kita bisa melihat terjadinya 6 gol pada babak pertama tersebut adalah karena hidupnya penguasaan lini tengah Timnas U19 sepanjang laga tersebut. 

Kreativitas cerdas dari seorang Marselino Ferdinan yang berani melakukan aksi-aksinya menghidupkan serangan Timnas U19 di lini sangat vital tersebut. 

Anak muda berusia 17 tahun ini memiliki peran sentral dalam menghidupkan poros serangan bersama Kakang Rudiyanto, Arkhan Fikri, Ronaldo Kwateh dan Hokky Caraka. 

Gol cepat Hokky Caraka berawal dari umpan jeli dan cermat Marselino kepada Kakang Rudianto yang menusuk sisi kiri area penalti lawan. Umpan tariknya berhasil dimanfaatkan Hokky Caraka menjadi gol cepat hanya 2 menit setelah laga dimulai. 

Begitu pula gol Ronaldo Kwateh pada menit-menit berikutnya adalah kejelian Marselino melihat posisi rekannya yang menguntungkan untuk membuat gol. 

Hokky Caraka berhasil melakukan quattrick ke gawang Brunei Darussalam salah satu golnya adalah asis Marselino yang memanjakan Hokky mencetak gol ke gawang lawan. 

Justru ini yang menjadi kewaspadaan bagi Shin Tae yong, bagaimana jika Marselino dimatikan di lini tengah oleh salah satu gelandang Thailand. Harus ada pemain lain yang bisa mem back up kondisi tersebut. 

Pada babak kedua Marselino ditarik keluar untuk menghemat fisik dan kebugarannya, digantikan pemain gelandang yang lain. Setelah tidak ada Marselino, sangat kentara terlihat lini tengah amburadul. 

Hanya tinggal Arkhan Fikri di posisi itu yang masih mampu membuat beberapa pergerakkan dinamis dan umpan-umpan terobosan yang membahayakan lawan. 

2. Faktor Kedalaman Striker 

Ketika menghadapi Vietnam pada laga perdana, Shin Tae yong sempat mengeluh mengenai ketajaman para striker Timnas U19. Ada dus pemain yang disorot yaitu Ronaldo Kwateh dan Hokky Caraka. 

Dalam formasi 4-4-2 atau 3-5-2 mereka sering ditandemkan. Untung saja pada laga kedua menghadapi Brunei, Ronaldo dan Hokky berhasil memenuhi harapan Shin Tae yong untuk mencetak gol. 

Terlepas dari lawan mereka Brunei yang kekuatannya di bawah kita, tetapi pencapaian mereka dalam mencetakgol cukup menggembirakan. 

Namun pelapis duet striker ini tidak mampu mengimbangi perfoma yang ditunjukkan Ronaldo dan Hokky. Sosok Razza Fachrezi dan Rabbani Taslim belum mampu menunjukkan kemampuan mereka dalam mencetak gol.

Para pemain pelapis tersebut harus bekerja keras menunjukkan kemampuan yang terbaik jika Shin Tae yong memberikan kepercayaan kepada mereka. 

Dalam laga melawan Thailand, tim yang turun pada babak pertama ketika melawan Brunei diprediksi akan menjadi starting line up. 

3. Faktor Mental 

Ini adalah faktor mental bertanding yang harus dimiliki oleh skuad muda kita. Menghadapi laga lawan Thailand harus memiliki mental bertanding yang kuat sama halnya ketika berhadapan melawan Vietnam. 

Skuad Timnas U19 harus memiliki nyali yang besar bertarung satu lawan satu denga pemain-pemain Thailand. Bermain dengan fokus sesuai dengan skema dan pola yang diterapkan oleh tim pelatih. 

Faktor menatal bertansing ini sangat penting sekali dalam menghadapi laga krusial menghadapi Thailand. Karena laga ini sangat menentukan nasib Timnas U19 lolos ke semifinal. 

Kemenangan dalam laga ini akan membawa Indonesia ke babak semifinal minimal sebagai runner up grup bahkan bisa saja menjadi juara grup. 

Kita tetap optimis Timnas U19 Garuda Nusantara bertanding penuh semangat dengan penampilan prima. Mereka berjuang demi kehormatan Negeri Tercinta, Indonesia. 

Bravo Merah Putih @hensa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun