Gol cepat Hokky Caraka berawal dari umpan jeli dan cermat Marselino kepada Kakang Rudianto yang menusuk sisi kiri area penalti lawan. Umpan tariknya berhasil dimanfaatkan Hokky Caraka menjadi gol cepat hanya 2 menit setelah laga dimulai.Â
Begitu pula gol Ronaldo Kwateh pada menit-menit berikutnya adalah kejelian Marselino melihat posisi rekannya yang menguntungkan untuk membuat gol.Â
Hokky Caraka berhasil melakukan quattrick ke gawang Brunei Darussalam salah satu golnya adalah asis Marselino yang memanjakan Hokky mencetak gol ke gawang lawan.Â
Justru ini yang menjadi kewaspadaan bagi Shin Tae yong, bagaimana jika Marselino dimatikan di lini tengah oleh salah satu gelandang Thailand. Harus ada pemain lain yang bisa mem back up kondisi tersebut.Â
Pada babak kedua Marselino ditarik keluar untuk menghemat fisik dan kebugarannya, digantikan pemain gelandang yang lain. Setelah tidak ada Marselino, sangat kentara terlihat lini tengah amburadul.Â
Hanya tinggal Arkhan Fikri di posisi itu yang masih mampu membuat beberapa pergerakkan dinamis dan umpan-umpan terobosan yang membahayakan lawan.Â
2. Faktor Kedalaman StrikerÂ
Ketika menghadapi Vietnam pada laga perdana, Shin Tae yong sempat mengeluh mengenai ketajaman para striker Timnas U19. Ada dus pemain yang disorot yaitu Ronaldo Kwateh dan Hokky Caraka.Â
Dalam formasi 4-4-2 atau 3-5-2 mereka sering ditandemkan. Untung saja pada laga kedua menghadapi Brunei, Ronaldo dan Hokky berhasil memenuhi harapan Shin Tae yong untuk mencetak gol.Â
Terlepas dari lawan mereka Brunei yang kekuatannya di bawah kita, tetapi pencapaian mereka dalam mencetakgol cukup menggembirakan.Â
Namun pelapis duet striker ini tidak mampu mengimbangi perfoma yang ditunjukkan Ronaldo dan Hokky. Sosok Razza Fachrezi dan Rabbani Taslim belum mampu menunjukkan kemampuan mereka dalam mencetak gol.