Dengan rendah hati dia juga mengaku bahwa kemenangannya hanya karena permainan Akane Yamaguchi tidak dalam performa terbaiknya. Â
Jorji bahkan tidak menduga jika tunggal utama Jepang ini tampil di bawah level terbaiknya selama ini. Biasanya Akanae Yamaguchi selalu mampu bangkit jika kehilangan gim pertama.Â
Jikapun dia kalah biasanya selalu melalui pertandingan yang ketat hingga 3 gim dengan perolehan angka yang susul menyusul.Â
Selama ini Akane Yamaguchi juga dikenal sebagai pemain yang ulet dan tahan banting. Caranya dia menutup lapangan dan melakukan serangan sudah banyak mengorbankan pebulutangkis negara lain.Â
Dalam laga tersebut, justru Jorji berhasil mendominasi perolehan angka atas Akane Yamaguchi. Hal yang belum pernah dialaminya selama ini.Â
Pada gim pertama, gadis asal Wonogiri ini bisa melesat jauh dengan performa prima untuk pengumpulan angka langsung meraih keunggulan 7-2.Â
Performa apik Jorji, tanpa banyak melakukan kesalahan sendiri, tunggal putri kita tidak bisa dibendung meraih delapan poin beruntun. Hal itu membuat Jorji memimpin jauh menjadi 15-4.Â
Pemegang rangking 31 Dunia ini terus menjaga jarak keunggulan dengan baik. Terus menjaga keunggulan hingga delapan poin di kedudukan angka 19-11 dan menutup gim pertama dengan kemenangan 21-14.Â
Pada gim kedua, pertarungan sempat ketat di poin-poin awal. Bahkan mereka sempat bermain imbang pada kedudukan skor 6-6. Biasanya Akane Yamaguchi selalu mampu bangkit setelah menyamakan kedudukan, tapi kali ini tidak berhasil.Â
Jorji terus melenggang untuk memimpin skor menjadi 14-7 dan berlanjut menjadi 17-10. Banyak melakukan kesalahan sendiri, Akane hanya sempat merapat pada kedudukan 14-17.Â
Pada posisi ini Jorji mampu menyelesaikan gim ini dengan torehan empat angka beruntun menjadi 21-14 untuk Gregoria. Maka kemenangan ini menjadi catatan kemenangan kedua bagi Jorji atas Akane Yamaguchi. Kemenangan pertama terjadi di ajang Asian Games Jakarta 2018.Â