Ternyata Jorji tidak sendirian di grup ini belakangan tunggal putri muda kita Putri Kusuma Wardani tercatat sebagai peserta ajang ini.Â
Lebih istimewa lagi, Jorji langsung berhadapan menghadapi Akane Yamaguchi, tunggal putri Jepang yang berperawakan mungil ini, di babak pertama.Â
Akane, walaupun hanya memiliki tinggi badan 156 cm, tetapi tunggal putri Jepang ini sangat luar biasa mampu menutup setiap jengkal lapangan. Gadis ini memiliki tehnik badminton tinggi dengan foot work yang ringan dan lincah.Â
Rekor buruk Gregoria Mariska melawan Akane Yamaguchi adalah kekalahan delapan laga berturut-turut dalam sembilan pertemuan kedua pebulutangkis.Â
Satu-satunya kemenangan Jorji atas Akane Yamaguchi adalah dalam ajang beregu Asian Games 2018 di Jakarta. Jorji saat itu menang dengan rubber games, 21-16, 9-21 dan 21-18.Â
Setelah itu Jorji belum pernah lagi memenangkan laga dalam 8 pertemuan terakhirnya menghadapi Akane Yamaguchi. Terakhir Jorji takluk di turnamen Denmark Open 2021 lalu dengan skor 13-21 dan 15-21.Â
Apakah kali ini Jorji mampu bangkit untuk memenangkan laga ke-10 menghadapai Akane Yamaguchi? Sebuah tantangan besar bagi sosok gadis asal Wonogiri ini.Â
Namun andai Jorji membuat kejutan dengan memenangkan laga perdananya, di babak kedua sudah menunggu pemenang antara He Bin Jiao dan Wang Zhi yi, dua tunggal putri China yang sedang top performa. Mereka harus berhadapan satu sama lain di babak pertama.Â
Lolos dari hadangan mereka, ada Carolina Marin menunggu di perempat final. Di semi final juga unggulan lain sudah menunggu, An Se young dan Ratchanok Intanon.Â
Dalam dua turnamen di Jakarta yaitu Indonesia Open dan Indonesia Masters, Jorji belum menunjukkan permainan terbaiknya. Cedera kakinya beberapa waktu yang lalu masih menghalangi gerakannya lebih bebas.Â