Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Problem Serius" Shin Tae yong Menjelang Timnas Garuda Lawan Nepal

13 Juni 2022   07:09 Diperbarui: 13 Juni 2022   07:29 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laga matchday ketiga atau terakhir grup A, ketika Timnas Garuda menghadapi Nepal menjadi laga yang sangat menentukan kelolosan Indonesia ke putaran final Piala Asia 2023. 

Laga tersebut berlangsung di Stadion Jaber Al-Ahmad, Kuwait City, Rabu (15/6/22) dini hari WIB. Sebelum laga ini, tuan rumah Kuwait menghadapi Yordania di tempat yang sama. 

BACA JUGA : Profil Yordania dan Senjata Rahasia Shin Tae yong. 

Pada klasemen grup A, Indonesia berada di posisi kedua dengan 3 poin di bawah Yordania dengan 6 poin. Sementara Kuwait ada di posisi ke-3 dengan 3 poin, mereka hanya kalah head to haed dari Timnas Garuda. 

Hanya juara dari 6 grup dan 5 runner up terbaik yang berhak meraih 11 tiket tersisa menuju putaran final Piala Asia yang berlangsung tahun 2023. 

Menghadapi Nepal yang sudah kalah dua kali dan tersisih dari persaingan di grup A, Timnas Indonesia mengusung misi wajib menang. Bahkan bukan hanya menang, tetapi juga menang dengan skor besar. 

Hal ini sangat penting untuk mengantisipasi persaingan besarnya selisih gol dalam penentuan 5 runner up terbaik.  Timnas Garuda memiliki peluang sebagai runner up grup A dengan syarat menang atas Nepal dan Yordania menang atau draw atas Kuwait. 

Menang dengan skor besar atas Nepal tidak mudah walaupun tim Nepal di atas kertas ada di bawah level Indonesia. Timnas Garuda masih memiliki kendala serius pada sentuhan akhir para penyerang mereka. 

Sejauh ini dalam dua laga yang sudah dijalani pada ajang Kualifikasi Piala Asia 2023, belum ada striker kita berhasil mencetak gol. 

Skuad Garuda baru mencetak dua gol, satu dari titik penalti oleh Marc Klok dan satu lagi dicetak pemain belakang, Rachmat Irianto. 

Striker kita, Dimas Drajad, Stefano Lilipaly, dan Muhammad Rafli belum mampu menempatkan nama mereka di papan skor. Hal serupa juga dialami oleh Saddil Ramdani, Witan Sulaeman dan Irfan Jaya yang turun sebagai winger.

Menghadapi kendala ini, tentu saja pelatih Shin Tae yong harus memutar otak bagaimana mengatasi problem lini depan skuad asuhannya. 

Memilih komposisi pemain yang tepat di lini depan sebagai starter menjadi sangat krusial ketika Timnas Garuda menghadapi Nepal sebagai laga pamungkas. 

Timnas Indonesia harus mampu mendobrak pertahanan Nepal yang kemungkinan bermain bertahan dalam laga ini. Kendala penyelesaian akhir yang buruk terlihat pada laga melawan Yordania. 

Saat itu lini depan kita tampak kurang tenang menyelesaikan beberapa peluang untuk bisa mencetak gol ke gawang lawan. Kelemahan ini jelas harus diperbaiki oleh Shin Tae Yong. 

Timnas Indonesia harus lebih tenag dan cerdas dalam memanfaatkan peluang di depan gawang Nepal dalam laga terakhirnya. Karena dalam laga ini, Timnas Garuda membutuhkan skor yang besar untuk menjaga peluang lolos ke putaran final Piala Asia 2023. 

Dalam laga melawan Nepal, Shin Tae yong juga memastikan formasi kembali menjadi pola 4-3-3 dengan sistem kuartet bek di lini belakang. 

Komposisi lini belakang semakin solid ketika mereka memperlihatkan performa mengesankan saat menghadapi Yordania kendati sempat kecolongan satu gol. 

Kiper Nadeo Argawinata pilihan terbaik di bawah mistar dibentengi kuartet duet bek tengah Fakhrudin dan Rizki Ridho atau Elkan Baggott. Sementaraduet full back, Asnawi Mangkualam dan Alfreanda Dewangga saatnya turun sebagai starter. 

Trio lini tengah adalah Marc Klok, Ricky Kambuaya dan Rachmat Irianto sangat layak bermain sebagai starter. Pada posisi ini masih ada pilihan pemain seperti Maselino Ferdinan dan Syahrian Abimanyu. 

Mereka diharapakn lebih agresif lagi melakukan serangan menunjang lini depan. Namun juga tetap menjaga transisi bertahan dengan cepat. 

Pilhan untuk pemain sayap bisa diberikan kepada Witan Sulaeman dan Saddil Ramdani dengan pelapis Irfan Jaya dan Terens Puhiri. 

Sementara untuk lini depan Dimas Drajat bisadiberikan kesempata lagi sebagai starter dengan pelapis Muhammad Rafli dan Stefano Lilipaly. 

BACA JUGA : Timnas Garuda Kalah dari Yordania, tetapi Peluang Lolos Masih Terbuka.  

Untuk lini belakang ada pelajaran berharga ketika kecolongan gol Yordania. Hal tersebut karena mereka kehilangan fokus pada menit-menit awal laga. 

Patut diwaspadai pada momen 15 menit pertama di awal laga setiap babak. Biasanya kehilangan fokus pada momen tersebut berujung pada kecelakaan terjadinya kebobolan. 

Bagi Shin Tae yong meraih tiket lolos ke putaran final Piala Asia 2023 merupakan pembuktian nyata bahwa dirinya sangat pantas berada di sana sebagai pelatih Timnas Garuda Senior. Selamat berjuang Garuda. 

Bravo Merah Putih @hensa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun