Mereka bertanding di grup yang sama lagi empat tahun kemudian, ketika kejuaraan Piala Asia berlangsung di Lebanon tahun 2000. Saat itu kedua tim bermain dengan hasil imbang tanpa gol.
Sedangkan pada kesempatan lain pertemuan Kuwait dan Indonesia terjadi pada kualifikasi Piala Asia AFC di Qatar pada edisi tahun 2011.
Kuwait mencetak gol melalui Talisman dan Bader Al Mutawa saat terakhir bertemu Indonesia pada leg pertama di Kuwait pada kualifikasi Piala Asia AFC Qatar 2011, sedangkan pertandingan leg kedua di Jakarta berakhir dengan hasil 1-1. Hasil itu membuat Indonesia tersisih dari perebutan tiket ke putarab final.
Pada kesempatan Piala Asia 2023, skuad Garuda akan menghadapi tuan rumah Kuwait di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Rabu (8/6) pukul 23.15 WIB dalam babak putaran ketiga kualifikasi.
Pelatih Shin Tae yong sudah menyiapkan skuad asuhannya dengan latihan sesuai tahapan yang dibutuhkan menghadapi laga ini. Hanya saja yang menjadi kendala serius adalah cuaca, dimana suhu di sana bisa mencapai 45 derajat celcius pada siang hari.
Pada malam hari suhu udara berkisar antara 25-30 derajat Celcius. Semoga saja dalam laga yang berlangsung malam hari itu bisa membuat skuad Garuda lebih nyaman.
“Kami akan menghadapi laga pertama lawan Kuwait di suhu udara yang panas. Kami mempersiapkan diri dengan baik. Saya tahu Kuwait akan dapat dukungan penonton. Bagaimana pun, kami sudah siapkan diri sejak sebelum ke sini. Jadi kami akan lakukan terbaik,” kata Shin Tae-yong seperti dilansir situs resmi Federasi, PSSI.org (7/6/22).
Shin Tae yong menganggap laga ini adalah laga sangat penting. Pelatih asal Korea Selatan ini mengenal gaya permainan Kuwait baik ketika dia sebagai pemain maupun ketika menjadi pelatih Timnas Korsel.
Tentang strategi apa yang digunakan menghadapi laga tersebut, Shin Tae yong tentu mempertimbangkan keterbatasan pemain-pemain Indonesia yang memiliki kualitas tidak sebaik skuad Kuwait.
Shin Tae yong diprediksi akan menggunakan strategi bertahan dengan filosofi serangan balik. Formasi pun bisa dipilih dengan sistem 3 bek tengah dan dua sayap full back dengan di[erkuat 3 gelandang bertahan.
Sementara di depan hanya menyisakan dua penyerang atau bahkan hanya satu penyerang dan satu pemain lagi menjadi stabilisator untuk transisi permainan.