Sebaiknya kita dan skuad Garuda secepatnya melupakan kemenangan Indonesia atas Kuwait di laga perdana kualifikasi Piala Asia 2023. Kemenangan yang mengejutkan bagi para pengamat dan menggembirakan bagi para fans Timnas Garuda.Â
Euforia kemenangan tersebut harus dihentikan karena laga penting berikutnya sudah menunggu yaitu berhadapan melawan Jordania, Minggu (12/6/22) pukul 02.15 WIB dini hari di Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad, Kuwait City.
BACA JUGA: Inilah Kunci Kemenangan Garuda atas Kuwait di Laga Perdana Road to AFC Asian Cup 2023.Â
Pelatih Shin Tae-yong dipastikan sudah menyiapkan strategi dan racikan starter untuk skuad Garuda menghadapi laga kedua di grup A melawan Jordania.Â
Rahasia kemenangan atas Kuwait pada laga perdana bisa jadi kembali diterapkan oleh coach Shin Tae-yong. Rahasia formasi tersebut sebenarnya hampir mirip dengan yang dilakukan Shin ketika Korea Selatan mengalahkan Jerman di Piala Dunia Rusia 2018.Â
Sejak kemenangan atas Jerman tersebut, Jurnalis BBC, John Duerden, menyematkan Shin Tae-yong sebagai Mourinho Asia karena pola permainan yang diterapkan.Â
Shin Tae yong menjadi terkenal sejak itu sebagai pelatih pragmatis, seperti halnya Mourinho. Sepak bola pragmatis adalah filosofi sepak bola yang tidak peduli dengan keindahan permainan, tetapi merujuk kepada kemenangan akhir.Â
Kunci keberhasilan formasi ketika menang atas Kuwait kembali diterapkan skuad Garuda menghadapi Jordania. Hanya saja tim yang memiliki peringkat tertinggi FIFA di grup A ini memiliki penyerang-penyerang berkualitas lebih tinggi dibandingkan skuad Kuwait.Â
Hal ini yang harus diwaspadai oleh lini pertahanan Timnas Indonesia terutama umpan silang dari sisi sayap dan penjagaan ketat kepada striker mereka. Trio bek tengah Rizki Ridho, Elkan Baggott dan Fakhrudin harus bekerja keras menghadapi mereka.Â
Profil Tim Jordania
Jordania merupakan tim yang diunggulkan di grup A ini selain Kuwait sebagai tuan rumah. Alasan Jordania sebagai unggulan sangat logis karena mereka memiliki ranking tertinggi di grup ini yaitu peringkat 91 Dunia jauh di atas Kuwait, Indonesia, dan Nepal.Â
Mereka gagal finis terbaik ketika mengikuti putaran kedua kualifikasi Piala Asia 2023. Hanya sehari setelah Jordan mengakhiri kampanye Grup B kualifikasi putaran kedua tersebut, mereka menunjuk pelatih baru berpengalaman asal Irak yaitu Adnan Hamad.Â
Bos baru Jordania ini memiliki mandat utama untuk memperpanjang perjalanan Jordan mencapai Piala Asia AFC 2023 pada putaran terakhir bersama Kuwait, Indonesia dan Nepal.Â
Kapten Timnas Jordania, Bahaa Abdulrahman kembali harus berjuang meraih salah satu tiket untuk lolos ke putaran final bersama rekan-rekannya.Â
Sejarah penampilan Jordania di ajang Piala Asia seperti dilansir The-AFC.com (2/6/22), mereka selalu hadir dalam 4 edisi yaitu tahun 2004, 2011, 2015, 2019. Mereka memiliki prestasi tertinggi yaitu lolos ke babak perempat final pada tahun 2004 dan 2011.Â
Catatan pentingnya yang dilansir situs resmi AFC tersebut adalah Jordania bersama pelatih baru mereka. Pertandingan resmi pertama untuk pelatih Jordan asal Irak, Hamad yaitu di ajang Piala Arab FIFA Qatar 2021 lalu.Â
Saat itu Jordania tampil mengesankan untuk mencapai perempat final. Mereka finis kedua di grup mereka di belakang Maroko yang juara grup. Jordania menyisihkan Arab Saudi dan Palestina.Â
Mereka kemudian menahan Mesir untuk bermain imbang 1-1 sebelum akhirnya harus kalah 1-3 setelah babak perpanjangan waktu. Inilah performa Jordania yang menjadi catatan penting bagi skuad Timnas Garuda.Â
Dari sisi sejarah pertemuan antara Garuda dan Jordania, Timnas kita juga masih belum pernah menang melawan mereka dalam empat pertemuan sejauh ini.Â
Pertemuan pertama tim Garuda dengan Yordania pertama kali terjadi pada 12 Februari 2004. Dalam laga uji coba di Amman itu, Timnas Indonesia menyerah 1-2. Satu-satunya gol Timnas Indonesia diciptakan oleh Bambang Pamungkas.Â
Tujuh tahun kemudian tepatnya pada 27 Oktober 2011, Indonesia kembali berkunjung ke Amman untuk latih tanding. Dalam laga tersebut yang berlangsung di Stadion Internasional Amman, kembali Garuda harus menyerah dengan skor tipis 0-1.Â
Pertemuan berikutnya terjadi pada 31 Januari 2013, Timnas Indonesia dibantai dengan skor 0-5. Dalam laga uji coba di Amman tersebut Timnas Indonesia yang saat itu dilatih oleh Nilmaizar tidak bisa berbuat banyak.Â
Pertemuan terakhir, Timnas Indonesia kembali berkunjung ke Amman pada 11 Juni 2019. Pada era ini Timnas Indonesia yang diarsiteki Simon McMenemy kembali takluk dengan skor 1-4.Â
Dari empat pertemuan tersebut Jordania berhasil membobol gawang Indonesia dengan 12 gol sedangkan Indonesia hanya hanya mampu mencetak dua gol. Namun empat kekalahan tersebut terjadi di kandang lawan yaitu di Amman, ibu kota Jordania.Â
Bagaimana jika pertandingan berlangsung di tempat netral seperti yang akan berlangsung di Kuwait City? Tentu saja akan berbeda apalagi skuad Indonesia saat ini memiliki materi pemain muda yang lebih segar.Â
Walaupun kalah jam terbang tetapi semangat juang mereka tidak perlu diragukan dibawah asuhan Sang Mourinho Asia, Shin Tae yong. Selamat berjuang Timnas Garuda. Laga ini adalah langkah besar menuju putaran final Piala Asia 2023.Â
Bravo Merah Putih @hensa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H