Pencapaian ini lebih baik dari kiprah mereka pada tahun 2017 yang saat itu diwakili oleh Egy Maulana Vikri dkk yang menempati juru kunci grup.Â
Kekalahan Garuda U-19 dari Meksiko ini karena permainan mereka yang tidak dalam performa seperti ketika melawan Ghana. Para pemain Indonesia terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri dengan kehilangan bola.Â
Sementara itu meski baru saja kalah dari Venezuela, Tim Meksiko yang berjuluk El Tri tetap menjadi tim berbahaya yang bermain dengan teknik tinggi.Â
Skuad asuhan Raul Chabrand ini berhasil melapangkan jalan ke semifinal walaupun harus menunggu hasil dari grup lain yaitu grup B yang baru bertanding kemudian.Â
Dalam laga tersebut Meksiko lebih banyak mendominasi permainan. Mereka memainkan operan-operan pendek yang akurat. Menguasai semua sisi lapangan dan lini tengah. Dari sektor ini mereka melakukan serangan gencar.Â
Namun demikian skuad Garuda Nusantara mampu menampilkan pertahanan yang baik yang digalang oleh kuartet bek Raka Cahyana, Muhammad Ferarri, Ahmad Rusadi, dan Edgard Amping.Â
Peran bek tengah Muhammad Ferarri sangat menonjol selain kiper Raka Supriyadi. Mereka benar-benar sangat berperan penting dan tampil solid mematahkan serangan Meksiko.Â
BACA JUGA : Garuda Nusantara Menang atas Ghana di Turnamen Toulon 2022.Â
Kendati demikian ternyata Tim Merah Putih terlalu mudah melakukan kesalahan dengan membuat pelanggaran di dekat kotak penalti. Hal-hal kecil seperti ini selalu saja diulang-ulang oleh skuad Garuda Nusantara.Â
Puncak kesalahan tersebut dilakukan Dimas Pamungkas pada menit ke-37 yang membuat kecerobohan dengan menekel Santiago Munoz di kotak penalti. Wasit Ekaterina Koroleva langsung menunjuk titik putih untuk hadian tembakan penalti bagi Meksiko.
Tembakan eksekusi dari Munoz mengarah ke sisi kiri berhasil mengecoh kiper Cahya Supriadi yang bergerak ke kanan. Meksiko unggul 1-0 atas Indonesia. Keunggulan ini bertahan hingga turun minum.Â