Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Hadapi Kualifikasi Piala Asia 2023, Benahi "Kelemahan Klasik" Timnas Garuda

3 Juni 2022   05:28 Diperbarui: 4 Juni 2022   00:05 1194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Timnas Garuda sudah menetapkan 23 pemain untuk menghadapi ajang Kualifikasi Piala Asia 2023 di Kuwait City, Kuwait mulai tanggal 8-14 Juni 2022. Mereka sudah siap berjuang merebut tiket putaran final. 

Indonesia bergabung di Grup A bersama tuan rumah Kuwait, Jordania, dan Nepal. Hanya juara dari 6 grup dan 5 peringkat kedua terbaik yang berhak lolos ke putaran final Piala Asia 2023 yang tempatnya belum ditentukan setelah China mengundurkan diri. 

BACA JUGA : Lionel Messi Bawa Argentina Juara Finalissima 2022.

Menghadapi ajang kualifikasi Piala Asia 2023 merupakan tantangan berat bagi Timnas Indonesia. Untuk mengincar juara grup agar lolos langsung bersama juara 5 grup lainnya adalah hal yang mustahil walaupun bola itu memang bundar. 

Hal itu mengingat dalam grup ini ada dua tim yang kekuatannya di atas tim kita yaitu Jordania dan Kuwait. Mungkin hanya Nepal yang peluangnya besar untuk bisa kita kalahkan. 

Jordania dan Kuwait memiliki ranking jauh di atas Timnas Garuda. Jordania memiliki ranking 91 dunia dan Kuwait ada di posisi ranking 146 dunia. Indoneisa sendiri saat ini berposisi di ranking 159 dunia masih di atas Nepal yang ada di posisi ranking 168 dunia. 

Walaupun ranking FIFA tidak menentukan seberapa jauh pengaruhnya pada performa tim, tetapi paling tidak bisa dijadikan patokan gambaran kekuatan sebuah tim. 

Beberapa Catatan Performa Timnas Garuda

Sebelum menghadapi ajang tersebut, Timnas Garuda baru saja melakukan uji tanding di jeda International FIFA melawan Bangladesh. Laga berlangsung di Stadion Jalak Harupat Bandung Rabu (1/6/22) malam pukul 20.00 WIB. 

Shin Tae-yong, pelatih Indonesia memanfaatkan laga uji coba tersebut untuk memperbaiki kekompakan tim dan penerapan taktik. Begitu pula menguji suasana organisasi tim dalam momen pertandingan agar lebih harmonis. 

Laga yang berakhir dengan skor imbang tanpa gol itu memendam rasa kecewa yang dalam bagi Shin Tae-yong. Mengingat Timnas Garuda menguasai pertandingan dengan hampir 70 persen penguasaan bola. 

Banyak peluang untuk mencetak gol tetapi penyelesaian akhir yang sangat buruk plus aksi-aksi individu yang egois di depan gawang lawan. Jika saja mereka melakukan kerja sama yang baik, maka gol-gol akan mudah lahir dari kaki mereka. 

Sejauh ini organisasi permainan Timnas Garuda masih jauh dari harapan. Mereka lebih sering bermain secara individu yang sangat tidak produktif. 

BACA JUGA : Timnas Garuda Vs Banglasdesh di Laga FIFA Match Day. 

Pada laga melawan Bangladesh tersebut yang merupakan evaluasi akhir sebelum menghadapi kualifikasi Piala Asia 2023, terlihat banyak sekali kelemahan dari Timnas Garuda. 

Pada umumnya beberapa catatan kelemahan dari skuad asuhan Shin Tae-yong ini adalah masalah klasik. Misalnya operan yang salah, operan yang terlalu lemah, operan yang terlalu kencang, operan yang tidak akurat. 

Iya masalah operan yang sangat mendasar yang tidak seharusnya menjadi masalah lagi bagi seorang pemain nasional. Sungguh terlalu jika masalah operan ini menjadi pekerjaan bagi seorang Shin Tae-yong. 

Selain masalah tersebut juga masalah kerja sama tim yang belum memiliki ritme yang seirama. Pergerakan pemain tanpa bola dan cara mereka membuka ruang masih jauh dari harapan. 

Kadang jarak antar lini terlalu jauh sehingga sering kali terjadi pemain depan terisolir dari jangkauan umpan-umpan bola. Akibatnya permainan menjadi tidak efektif. 

Pemain-pemain kita juga terlalu sering kehilangan bola yang tidak perlu karena terlalu lama memegang bola sehingga mudah sekali direbut lawan. Belum lagi postur tubuh pemain kita yang tidak kekar dan kokoh karena malas latihan beban sehingga mudah jatuh. 

Menghadapi pemain-pemain Kuwait dan Jordania dan bahkan Nepal, pemain-pemain kita akan dihadapkan pada tubuh-tubuh kekar dan kuat. Hal ini harus menjadi catatan untuk merekayang selalu saja diulang-ulang untuk dibenahi. 

Satu hal yang juga perlu dibenahi adalah penyelesaian akhir para penggedor Timnas Garuda yang ditugaskan kepada Dimas Drajad, Mohammad Rafli, Stefano Lillipaly, Sadil Ramdani, Irfan Jaya. 

Performa mereka sangat buruk dalam melakukan penyelesaian akhir di area penalti lawan seperti ketika menghadapi Banglasdesh dalam laga uji coba malam itu. 

Banyak sekali pekerjaan rumah untuk tim pelatih Timnas Garuda. Shin Tae-yong membawa 23 pemain untuk mengikuti Kualifikasi Piala Asia 2023 pada 8-14 Juni 2022 di Kuwait. 

Dalam daftar tersebut tidak ada nama Egy Maulana Vikri, Ilham Rio, Ernando Ari, Irfan Jauhari, Evan Dimas, dan Rizky Dwi Febrianto. Mereka tengah memulihkan kondisi kebugaran dan cedera yang mereka alami sebelumnya. 

Bangsa Indonesia hanya bisa mendukung Timnas Garuda dengan doa. Semoga Indonesia berhasil lolos ke Piala Asia 2023. Selamat berjuang Garuda. 

Bravo Merah Putih @hensa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun