Timnas Garuda akan memulai perjuangan mereka meraih satu tiket dari 11 tiket yang diperebutkan di putaran ketiga kualifikasi Piala Asia  2023. Laga perdana mereka adalah menghadapi tuan rumah Kuwait di Stadion Jaber Al-Ahmad, Kuwait City, Rabu (8/6) pukul 23.15 WIB.Â
Laga perdana ini sangat krusial mengingat laga ini sangat menentukan perjuangan Garuda untuk laga-laga berikutnya melawan Jordania dan Nepal.Â
Dari 6 grup yang berkompetisi, hanya para juara grup dan 5 tim runner up terbaik yang lolos langsung meraih 11 tiket tersisa bagi kontestan putaran final Piala Asia 2023 yang tuan rumahnya masih belum ditentukan.Â
BACA JUGA : Hadapi Kualifikasi Piala Asia 2023, Benahi Kelemahan Klasik Timnas Garuda.Â
Lawan-lawan Indonesia di grup A bukan tim sembarangan terutama tuan rumah Kuwait dan Jordania adalah dua tim asal Asia Barat yag disegani. Sedangkan Nepal adalah tim dari Asia Selatan yang mungkin masih bisa diatasi.Â
Berikut ini adalah profil tim nasional Kuwait sebagai lawan serius bagi Indonesia dalam memperebutkan tiket putaran final Piala Asia 2023.Â
Profil Tim Nasional Kuwait
Peringkat 146 FIFA ini adalah tuan rumah yang menjadi salah satu tim yang diunggulkan selain Jordania di grup A. Kuwait dan Jordania pernah saling bertanding pada putaran kedua kualifikasi ini.Â
Mereka berada dalam grup yang sama dan berbagi laga dengan berakhir seri di dua laga mereka. Hasil yang memberikan gambaran kekuatan dua tim ini relatif setara.Â
Kapten timnas Kuwait adalah Bader Al Mutawa. Sosok pemain paling senior pada skuad Kuwait ini sudah berusia 37 tahun. Bader bermain bersama klub Qadsia SC Kuwait.Â
Kapten tim nasional Kuwait sering diposisikan sebagai penyerang dengan nomor punggung 17. Â Walaupun usianya sudah tidak muda lagi tetapi masih produktif mencetak gol.Â
Selain Bader Al Mutawa, ada sosok penerusnya yaitu Yousef Nasser yang telah bermain bersama tim nasional dengan mengumpulkan lebih dari 40 gol.Â
Lini belakang Timnas Garuda harus mewaspadai sosok striker berusia 31 tahun yang produktif mencetak gol. Yousef Nasser sangat mengesankan secara fisik dengan postur tinggi.Â
Nasser bertekad bersama skuad The Blue Wave, julukan tim Kuwait, untuk membawa pemenang juara Piala Asia tahun1980 ini kembali ke putaran final setelah mereka kehilangan kesempatan pada edisi tahun 2019. Â
Dari data situs resmi AFC, The-AFC.com (1/6/22), Kuwait adalah mantan juara Piala Asia tahun 1980 yang berusaha bangkit untuk kembali meriah trofi tersebut pada kesempatan ini.Â
Pelatih Kepala mereka adalah Vitezslav Lavicka bertekad membawa tim asuhannya untuk meraih tiket keputaran final nanti. Apalagi mereka adalah tuan rumah yang  memiliki peluang lebih besar dibandingkan tim lainnya.Â
Penampilan sebelumnya di Piala Asia AFC adalah pada edisi tahun 1972, 1976, 1980, 1984, 1988, 1996, 2000, 2004, 2011 dan 2015. Kita mungkin masih ingat pada Piala Asia 1996, Kuwait ditahan imbang 2-2 oleh Timnas Garuda.Â
Pada laga tersebut penyerang Widodo Cahyono Putra menjadi pemain terbaik dengan gol saltonya yang menjadi gol terbaik Asia saat itu.Â
Pada Kualifikasi Piala Asia putaran kedua, Kuwait berada di Grup B bersama Jordania dan Nepal. Meskipun memiliki poin yang sama dengan Jordan pada klasemen akhir, tetapi Kuwait kalah dari keunggulan selisih gol mereka.Â
Hal tersebut membuat Kuwait hanya merebut tempat kedua karena dalam dua pertandingan head-to-head antara kedua belah pihak berakhir dengan draw 0-0.Â
Bagi Kuwait hasil tersebut merupakan modal mereka menuju ke pertandingan Grup A putaran ketiga, dengan Jordania secara teoritis adalah saingan terkuat mereka untuk merebut satu tiket langsung dari grup A.Â
Kuwait adalah Juara Piala Asia pada tahun 1980, runner-up empat tahun sebelumnya dan semifinalis sebanyak dua kali. Itu adalah catatan tim dengan kostum warna Biru ini.Â
Kuwait selama ini memiliki tradisi yang sangat kuat dan membanggakan di Piala Asia AFC. Namun saat ini mereka telah berjuang dalam beberapa tahun terakhir ini untuk kembali meraih kejayaan mereka.Â
Menjadi tuan rumah grup di babak kualifikasi putaran terakhir Piala Asia 2023 akan menjadi kesempatan bagi mereka untuk kembali ke jalurnya meraih prestasi tinggi di Piala Asia.Â
Untuk Timnas Garuda selamat berjuang mempertahankan kehormatan Negara dan Bangsa Indonesia. Tidak ada lagi keraguan menghadapi laga perdana ini, menang atau kalah perjuangan harus maksimal.Â
Bravo Merah Putih @hensa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H