Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Permainan Real Madrid yang Berubah Jadi "Jose Mourinho Banget"

30 Mei 2022   06:22 Diperbarui: 30 Mei 2022   16:04 4582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Real Madrid menang 1-0 atas Liverpool di Final Liga Champions 2022 (Foto REUTERS/Gonzalo Fuentes). 

Real Madrid dalam beberapa hari ke depan ini akan terus menjadi perbincangan hangat para penggemar sepak bola di Dunia. Dari diskusi tentang gol Karim Benzema yang dianggap off side sehingga dianulir VAR dan tentang gaya bermain Los Blancos yang cenderung bertahan. 

Banyak yang mengatakan bahwa dalam final tersebut, terutama pada babak kedua setelah Madrid berhasil mencetak gol, taktik mereka berubah menjadi bertahan. Cara bermain yang menerapkan sepak bola pragmatis ala Jose Mourinho.  

Hal tersebut ada benarnya juga dengan menyimak cermat statistik pertandingan. 

BACA JUGA : Kalahkan Liverpool, Real Madrid Juara Liga Champions 2022. 

Manajer Liverpool, Juergen Klopp bahkan merasa heran dengan penuh takjub melihat kenyataan yang dia hadapi dalam laga final tersebut. 

Klopp ketika memberikan keterangan di tengah-tengah para pewarta media Spanyol, salah satunya adalah Football Espana, dia mengatakan : 

"Madrid luar biasa. Penguasaan bola sama-sama 50 persen, tapi kami melakukan lebih banyak tembakan, lebih banyak shot on target, tapi mereka punya satu tembakan yang penting. 

"Mereka mencetak gol dan kami tidak, itu penjelasan paling sederhana dalam sepak bola. Ini hasil yang sangat sulit diterima," ucap Klopp seperti dilansir Football Espana (29/5/22). 

Ungkapan rasa kecewa yang dalam dari sosok pelatih asal Jerman ini sangat beralasan. Mengingat dalam laga malam itu, lini belakang Liverpool hanya sekejap hilang fokus mengantisipasi bola umpan dari sektor sayap kanan. 

Ketika itu Federico Valverde memberikan asis terobosan akurat yang tidak bisa dijangkau Virgil van Dijk. Bola sebenarnya mengarah kepada Karim Benzema tapi sengaja dibiarkannya bola lewat. 

Ternyata itu sengaja untuk memberikan kesempatan kepada Vinicius Junior, mengeksikusi bola umpan tersebut menjadi gol. Alexander Arnold sudah terlambat memotong umpan panjang tersebut, hanya mampu melongo melihat gawang Alisson Becker bobol. 

Dari data statistik UEFA.com (29/5/22), terlihat nyata bahwa Liverpool lebih banyak memiliki peluang mencetak gol. Paling tidak ada peluang 24 tembakan ke arah gawang Madrid. 

Diantaranya ada 9 tembakan tepat sasaran dari para penyerang Liverpool antara lain tembakan Sadio Mane dan Mohamed Salah. Namun 9 tembakan tersebut berhadil diblok Thibaut Courtois yang bermain luar biasa. 

Sementara Madrid hanya punya 3 peluang tembakan sepanjang laga dan satu tembakan tepat sasaran yang berbuah gol. Liverpool memiliki sembilan di antaranya tapi tidak mampu membuat satu gol pun. 

Walaupun Carlo Ancelotti mengusung pola 4-3-3 tetapi Madrid lebih banyak bertahan dan hanya melakukan serangan balik cepat. Peran Casemiro sebagai gelandang bertahan sangat sentral dalam mengatur transisi bersama Toni Kroos dan Luca Modric. 

Mereka menjadi kerikil tajam bagi trio Liverpool, Jordan Henderson, Thiago Alcantara dan Fabinho dalam pergumulan di lini tengah. Seringkali serangan Liverpool harus kandas dihadang di lini tengah ini. 

Madrid berhasil memenangkan 15 kali tekel mereka untuk mematahkan serangan Liverpool. Begitu juga di area penalti mereka berhasil meraih 17 kali Clearances ball. Itulah gambaran betapa mereka sangat bertahan. 

Melihat laga tersebut boleh dikatakan Liverpool dikalahkan hanya oleh dua pemain Madrid yaitu Vinicius Junior yang mencetak gol tunggal dan Thibaut Courtois yang menghadang semua tembakan penyerang Liverpool. 

Dalam hal pelanggaran yang terjadi, ternyata pemain-pemain Madrid tetap disiplin menghindari pelanggaran fatal. Mereka hanya memiliki 7 pelanggaran dibandingkan dengan Liverpool dengan 13 pelanggaran. 

Usai laga final tersebut, seperti dirilis situs resmi UEFA, Madrid kini telah memenangkan Piala Eropa dua kali lebih banyak daripada klub lain yaitu meraih 14 kali juara. Klub kedua adalah AC Milan telah memenangkan tujuh kali juara. 

Pelatih asal Italia, Carlo Ancelotti adalah pelatih pertama yang memenangkan Piala Eropa empat kali. Begitu pula Ancelotti juga satu-satunya peltaih yang mampu membawa tim ke lima final Liga Champions. 

Pemain Madrid asal Prancis, Karim Benzema berhasil sebagai pencetak gol terbanyak Liga Champions 2021/22 dengan 15 gol. Dia berhak meraih sepatu emas pada ajang ini. 

Laga final Liga Champions 2022 sudah berlalu dan juaranya adalah Real Madrid. Bagaimanapun caranya bermain bukan menjadi masalah jika pada kahirnya membuahkan kemenangan. Sangat pragmatis ala sepak bola Jose Mourinho. 

Salam bola @hensa.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun