Dalam ayat tersebut ada dua perintah yang sangat jelas. Pertama berkaitan dengan hablum minallah yaitu "sembahlah Allah dan tidak mempersekutukanNya dengan yang lain."Â
Perintah kedua berkaitan dengan hablum minannas ada pada kalimat berikutnya dari ayat tersebut yaitu harus berbuat baik kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, tetangga, ibnu sabil dan hamba sahaya.Â
Hubungan harmonis dalam bermasyarakat juga wujud dari hablum minannas. Begitu pula mewujudkan hubungan baik dalam pergaulan sosial di antara sesama insan Tuhan.Â
Ada satu lagi hubungan yang merupakan pengamalan dari hubungan hablum minallah adalah hubungan harmonis dengan alam semesta.Â
Hamba Tuhan yang mampu menjalin hubungan ideal dengan Allah dipastikan menjamin hubungan baik dengan alam di sekitarnya. Melalui puasa itulah akan semakin mempererat hubungan antara hamba dengan Tuhannya.Â
Puasa pada hakekatnya adalah tugas khusus dari Allah yang pahalanya langsung diberikan oleh Yang Maha Besar. Butuh ketulusan untuk memiliki kemampuan bisa mewujudkan hakekat puasa dalam RidhoNya.Â
Untuk membangun hubungan kita kepada Allah, maka kita mempunyai kewajiban untuk menunaikan hak-hak Allah. Menunaikan hak-hak Allah juga adalah perjuangan yang sangat berat.Â
Hak Allah yang paling utama dari seorang hamba adalah meyakini sifat TauhidNya. Tidak pernah menyekutukanNya. Allah Maha Esa tiada sekutu bagiNya.Â
Begitu pula menjalankan syariat yang sudah ditetapkan Allah dengan taat. Meninggalkan segala perbuatan yang dilarang Allah. Selalu mampu menghadirkan Asma Allah dalam hati seorang hamba dengan berdzikir.Â
Menunaikan rukun yang lima yang merupakan pondasi kokoh bagi tegaknya keimanan yang kuat seorang hamba kepada Yang Maha Kuasa.Â
Berikrar dua kalimat syahada yaitu syahadat tauhid dan syahadat rasul. Mendirikan sholat. Menunaikan zakat. Berpuasa di bulan Ramadan dan melakukan perjalanan haji bagi hamba yang mampu.Â