Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memahami Makna Salat sebagai Komunikasi Tanpa Sekat

28 Februari 2022   07:00 Diperbarui: 28 Februari 2022   11:25 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto by Kompasiana

Salat dari sejak TakbiratulIhram yaitu membaca kalimat Takbir hingga bacaan Tasyahud di rakaat akhir, isinya semua penuh dengan Pujian dan doa untuk memohon kepada Allah. 

Dalam dialog dengan Allah, Nabi Muhammad ditawarkan 50 kali Sholat setiap harinya. Namun tidak sanggup membayangkan umatnya menjalankan perintah Allah tersebut.

Akhirnya Nabi menerima hanya 5 kali sholat dalam sehari dengan jumlah 17 rakaat. Isya 4 rakaat, Subuh 2 rakat, Dhuhur 4 rakaat, Ashar 4 rakaat dan Maghrib 3 rakaat. 

Mari simak bagaimana Allah berulang kali dalam KitabNya selalu memerintahkan hambaNya dengan kata "Dirikanlah Sholat." 

Kalimat itu adalah mendirikan sholat karena dalam ajaran Islam disebutkan bahwa Salay adalah tiang Agama seperti sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadistnya. Begitu pula Firman Allahdalam KitabNya. 

"Dan dirikanlah salat untuk mengingatKu." Demikian Firman Allah dalam Al Quran (QS Thaha : 14). 

Hamba Allah yang mendirikan Salat adalah hamba yang sudah melakukan upaya menegakkan agama Allah. Menegakkan dalam arti melaksanakan segala PerintahNya dan meninggalkan segala LaranganNya. 

Isro Miraj adalah momen penting untuk kembali memahami betapa Allah Maha Pengasih Maha Penyayang dengan memberikan fasilitas ibadah Salat bagi kepentingan hambaNya. 

Bukan untuk kepentinganNya karena Allah tidak butuh kepada siapapun dan pada apapun. Allah Maha Kaya, Maha Segala, Tiada yang MenyamaiNya. 

@hensa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun