Dari peristiwa Isra Miraj ini betapa sangat berharganya nilai ibadah Salat yang dipersembahkan Allah kepada para hambaNya. Dengan Salat seorang hamba bisa berkomunikasi tanpa sekat, khusyu dari rakaat demi rakaat berdialog langsung dengan Allah.Â
Bersyukurlah bagi Anda yang saat ini sudah mampu menjalankan ibadah Salat dengan khusyu, memaknainya penuh kesungguhan dan menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari.Â
Setiap tahun Hijrah pada tanggal 27 Rajab adalah momen penting sebuah peristiwa Isra Miraj yang dijalani Nabi Muhammad SAW.Â
Beliau melakukan Isra dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa dan perjalanan Miraj dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha. Â
Perjalanan dari Masjid Al Haram ke Masjid Al Aqso adalah perjalanan horizontal yang memliki makna filosofi hubungan yang terbangun di antara sesama. Â
Setelah itu ada perjalanan vertikal dari Masjid Al Aqso menuju singgasanaNya yang Maha Tinggi. Inilah filosofi hubungan vertikal dengan Yang Maha Kuasa, Allah SWT.Â
Kepulangan Nabi Muhammad SAW dari dua perjalanan ritual yang suci ini adalah membawa rukun Salat yang sehari-harinya kita kenal dan kerjakan.Â
Dengan Isra dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqso dan Mi'raj dari Masjidil Aqso menuju Sidratul Muntaha, Muhammad adalah satu-satunya Nabi yang mendapat kesempatan berdialog langsung dengan Allah.Â
Tidak ada manusia manapun yang mendapat kesempatan berdialog langsung dengan Allah SWT. Nabi Musa saja berdialog dengan Allah harus terhalang oleh Gunung Thur, artinya dilakukan dialog tidak langsung.Â