Kehadiran Shin Tae yong semakin dirasakan bagi skuad Timnas Garuda. Coach shin juga pernah mengemukakan tekadnya bahwa dirinya harus mampu meningkatkan standar sepak bola Indonesia melalui sebuah proses pembinaan jangka panjang.
Kabar duka itu berlanjut dari ajang AFC Women's Asian Cup 2022 di Mumbai ketika dalam laga kedua Timnas Garuda Pertiwi harus mengakui keunggulan mutlak Tim Thailand dengan 4 gol tanpa balas.Â
Dengan kekalahan kedua ini dipastikan Indonesia tersisih dari persaingan menuju babak selanjutnya. Dalam laga perdana Garuda Pertiwi juga harus kalah 0-18 dari skuad Matildas Australia.Â
Indonesia tinggal menyisakan satu laga terakhir melawan Filipina. Namun demikian laga tersebut sudah tidak menentukan lagi bagi lolosnya Garuda Pertiwi dari fase grup B.Â
Sudah 22 gol bersarang ke gawang Timnas Garuda Pertiwi yaitu 18 gol dari Australia dan 4 gol dari Thailand. Jumlah gol kebobolan tersebut merupakan gambaran yang faktual di mana sesungguhnya peta sepak bola wanita kita.Â
Usai kebobolan banyak gol dari tim Australia, patut diberikan rasa salut untuk skuad asuhan Rudy Eka Priyambada, ketika mereka masih tetap bersemangat berhadapan melawan Thailand.Â
Para punggawa Garuda Pertiwi sudah berjuang maksimal. Mereka tetap harus diberikan apresiasi karena kerja keras menghadapi kekuatan sepak bola yang pembinaan dan kompetisinya jauh lebih baik dari kita.Â
Sebanyak 22 gol yang bersarang di gawang Garuda Pertiwi itu layak dipersembahkan kepada para penanggung jawab Timnas di jajaran pengurus PSSI.Â
Ingat selalu dengan pernyataan salah satu Exco PSSI, Haruna Soemitro yang menyebut bahwa dalam sepak bola proses tidak tidak penting. Hasil jauh lebih penting yaitu juara.Â
Pernyataan itu diungkap Haruna ditujukan kepada pelatih Timnas Indonesia Shin Tae yong, usai kegagalannya meraih juara Piala AFF 2020.Â
"Ya, memang begitu sepak bola. Di sepak bola itu orang tak mau lihat proses. Yang dilihat hasil," ujar Haruna mengulangi ucapannya kepada Shin Tae Yong dalam wawancara sebuah podcast seperti dilansir Kompas.com (17/1/22).Â
Jika proses itu tidak penting dan hasil jauh lebih penting, maka terimalah 22 gol Garuda Pertiwi untuk yang mulia Exco PSSI Haruna Soemitro.Â
Pernyataan itu hingga saat ini menjadi hal yang sangat memalukan dari seorang Exco PSSI. Ketum PSSI, Iwan Bule saja langsung menyatakan tidak setuju dengan pernyataan Haruna tersebut.Â
Sungguh menjadi pertanyaan publik sepak bola, sejauh mana para pengurus PSSI dalam menjalankan program mereka membina sepak bola nasional jika mereka saling berselisih pendapat yang sangat mendasar ini.Â
Saat ini coach Rudy Eka masih sedang membina tim dengan program panjang di tengah keterbatasan yang ada. Bahkan juga kendala tidak bergulirnya kompetisi Liga Wanita yang tidak bisa berjalan karena adanya pandemi covid19.Â
Beberapa sumber berita bahkan menyebutkan bahwa Garuda Pertiwi juga dihadapkan pada terbatasnya dana dalam mempersiapkan tim di Piala Asia yang berlangsung di India ini.Â
Pelajaran berharga dari turnamen AFC Womens Asian Cup di India ini adalah sebuah proses sangat penting dalam menghadapi sebuah ajang sepak bola. Tanpa proses yang baik dan kompetisi yang teratur maka hasil yang dicapai tidak maksimal. Â
Terlepas dari beberapa kendala yang dihadapi, Timnas Indonesia bagaimanapun harus dipersiapkan melalui sebuah proses. Tanpa proses pembinaan yang maksimal maka tidak akan diperoleh hasil yang memuaskan.Â
Sementara itu Ketum PSSI mendukung sepenuhnya Shin Tae yong dan menjamin sepenuhnya kontraknya aman hingga Piala Dunia U-20 2023 di Jakarta. Bahkan kalau hasil yang dicapai Timnas Indonesia U-23 memuaskan, kemungkinan kontraknya diperpanjang.Â
Iwan Bule selalu memberikan pernyataan bahwa Timnas Indonesia sedang menjalani proses menuju performa yang bagus dan peningkatan kemampuan para pemain-pemainnya.Â
Kehadiran Shin Tae yong semakin dirasakan bagi skuad Timnas Garuda. Coach shin juga pernah mengemukakan tekadnya bahwa dirinya harus mampu meningkatkan standar sepak bola Indonesia melalui sebuah proses pembinaan jangka panjang.Â
Bravo Merah Putih @hensa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H