Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Artikel Sampah

16 Januari 2022   06:55 Diperbarui: 16 Januari 2022   16:13 91063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sampah plastik by Pixabay

Artikel ini memang mengulas tentang sampah yang selalu menjadi pembicaraan hangat pada kehidupan kita sehari-hari. Setiap hari tempat sampah di depan rumah selalu penuh dengan sampah. 

Mohon perhatian jangan baca ending dari artikel ini.

BACA JUGA : Sejuta Tasbih Itu adalah MilikMu. 

Sampah selalu kita temukan mengotori lingkungan di sekitar kita. Maka wajar karena hal itu seringkali sampah menjadi masalah lingkungan yang serius harus ditangani. 

Sampah bisa membuat suasana nyaman menjadi rusak seketika karena bau sampah yang menyengat. Walaupun sampah jelas-jelas membuat lingkungan tidak nyaman tetapi anehnya kesadaran kita terhadap lingkungan masih jauh dari cukup. 

Masih banyak di antara kita yang tidak memperhatikan membuang sampah pada tempatnya. Mereka baru menyadari pentingnya membuang sampah secara disiplin, ketika mulai banyak rusaknya lingkungan diakibatkan oleh sampah yang menumpuk. 

Pada akhirnya kondisi ini telah membuat banyak orang menjadi sadar bahwa mengelola sampah dengan bijak sangatlah penting untuk menjamin rasa nyaman lingkungan juga memperhatikan kesehatan.

Gerakan untuk membuang sampah secara disiplin pada tempat sampah semakin ramai digaungkan. Tempat-tempat sampah semakin berlimpah disediakan di depan rumah-rumah. Kondisi ini sungguh sangat menggembirakan. 

Ibu-ibu pun mulai mengajarkan kepada anak-anak mereka sejak usia dini, betapa pentingnya membuang sampah dengan disiplin pada tempat yang sudah disediakan. 

Karena hal itu akan menjamin kebersihan lingkungan semakin sehat bagi kehidupan mereka sehari-hari. Disiplin yang ditanamkan sejak usia dini akan menumbuhkan pribadi dengan karakter unggul. 

Mereka, anak-anak itu diajarkan dengan hal-hal yang kecil tapi sangat bermanfaat bagi kepentingan orang lain yaitu membuang sampah pada tempatnya.

Sampah sebenarnya hanya terdiri dari dua jenis yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Apakah sampah organik dan apakah sampah anorganik? 

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari alam seperti sisa makanan atau daun yang dapat terurai dengan mudah. 

Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang sukar untuk diurai seperti sampah berbahan plastik, karet, kaca, besi dan kaleng. 

Untuk itu pengelolaan sampah harus disesuaikan dengan jenis sampah tersebut. Mulailah kita berupaya mengelola sampah dari rumah sendiri. 

Sistem pengelolaan sampah di rumah adalah memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Memisahkan sampah menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan anorganik. 

Untuk itu siapkanlah dua tempat sampah yang berbeda di rumah untuk dua jenis tersebut. Tempat tersebut dikhususkan untuk setiap jenis-jenis sampah agar setiap jenis sampah tidak tercampur untuk memudahkan penanganan lebih lanjut.  

Cara pengelolaan sampah organik yang paling mudah adalah dengan membuatnya menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk berkebun. 

Untuk pengelolaan sampah anorganik dilakukan dengan cara mendaur ulang, seperti kertas, kardus, botol kaca, botol plastik, kaleng dan lainnya. 

Biasanya terdapat logo daur ulang, maka kemasan makanan tersebut dapat didaur ulang. Bawa sampah-sampah anorganik tersebut ke pusat daur ulang sampah terdekat.  

Terlepas dari upaya pengelolaan sampah tersebut ada hal yang sangat penting untuk diperhatikan yaitu budayakan gaya hidup Reduce, Reuse and Recycle. Mari kita selalu terbiasa mengurangi pemakaian plastik atau bahan-bahan lain yang sulit terurai.  

Hari ini tempat sampah di depan rumah sudah penuh. Setelah saya periksa ternyata penuh dengan artikel sampah. Luar biasa. 

Salam @hensa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun