Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Buntut Kegagalan "Harimau Malaya", Mantan Kepala Polisi Selidiki Penyebabnya

8 Januari 2022   15:26 Diperbarui: 13 Januari 2022   05:29 5094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tan Cheng Hoe, mantan pelatih Malaysia (Foto The Star.com.my). 

Begitu juga investigasi yang dilakukan menyeluruh termasuk analisis terhadap staf pelatih dan ofisial. Tampaknya mengarah pada unjuk kerja perorangan.  

Apakah hal ini bisa dikaitkan bukan saja hal-hal teknis sepakbola namun juga melakukan investigasi yang bersifat non teknis? Saat Piala AFF di Singapore tersebut memang sempat merebak adanya rumor match fixing, tetapi isu tersebut hilang begitu saja. 

Kendati demikian beberapa pendukung dan kritikus juga menuntut agar manajemen FAM harus ikut memikul tanggung jawab atas kegagalan ini. 

Kita ketahui dalam ajang Piala AFF 2020 (2021) tersebut Malaysia gagal lolos ke semi final karena mereka kalah dari Indonesia dengan skor 1-4 dan kalah 0-3 dari Vietnam. 

Dalam dua laga lainnya di fase grup Malaysia berhasil menang 3-1 atas Kamboja dan 4-0 atas Laos. Namun tidak cukup untuk bersaing dengan Indonesia dan Vietnam lolos ke fase berikutnya. 

Kegagalan ini membuat Tan Cheng Hoe, pelatih Harimau Malaya, mengundurkan diri. Cheng Hoe sudah mengambil tanggung jawab penuh atas kinerja tim asuhannya yang gagal. 

Menurut para pengamat, kegagalan Harimau Malaya itu juga karena kelemahan FAM dalam merencanakan dan mempersiapkan tim menghadapi ajang bergengsi di Asia Tenggara tersebut. 

Bahkan beberapa pemain menyebut bahwa pengunduran diri Tan Cheng Hoe sebagai pelatih tim nasional sebagai hal yang "tidak adil".  

Bagaimanapun FAM harus juga bertanggung jawab karena Cheng Hoe tidak bisa sepenuhnya menggunakan pemain-pemain terbaiknya yang saat itu tengah mengikuti Piala Malaysia. 

Pelatih Cheng Hoe tidak bisa mendapatkan pemain yang diinginkannya, dan tim hanya memiliki persiapan antara dua hingga tiga hari sebelum terbang ke Singapura. 

Sungguh ini persiapan yang tidak ideal dibandingkan persiapan misalnya Timnas Indonesia. Maka wajar jika federasi FAM juga sebaiknya ikut bertanggung jawab. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun