Pelatih Kepala Singapura ini mengungkapkan kepuasannya atas cara timnya bangkit di babak kedua. Dia menemukan cara  terbaik untuk meredam agresivitas pemain-pemain Indonesia.Â
Hal penting yang menjadi kunci keberhasilan itu adalah dengan menggeser kapten Hariss Harun kembali ke jantung pertahanan dan memasukkan M. Anumanthan untuk mendapatkan penyegaran di lini tengah.Â
Anumanthan menggantikan bek tengah Zulfafmi Arifin. Namun posisi Zulfahmi diisi oleh Hariss Harun sedangakn posisi yang ditinggalkan Hariss ditempati Anumanthan. Â
Hadirnya membuat pertarungan lini tengah semakin ketat. Pemain ini yang selalu menjadi penghalang pergerakkan Ricky Kambuaya yang selalu menelajahi box to box. Mereka kerapkali berduel saling menjatuhkan.Â
Turunnya Hariss Harun, pemain senior kapten The Lions pindah ke jantung pertahanan membuat lini belakang mereka tenang. Irfan Fandipun semakin fokus menjaga area tanggung jawabnya.Â
Hariss ketika masih di lini tengah, dia tidak bebas melakukan pergerakkan karena sering kalah duel dari hadangan  Kambuaya. Sedangkan sejak ada di lini belakang, dia mampu menjadi distributor dan dia membangun permainan dari belakang.Â
Sungguh ini adalah salah satu solusi cerdas yang dilakukan oleh pelatih Singapura. Walaupun tidak berdiri sendiri karena performa lini tengah Indonesia juga semakin menurun sejak Rachmat Irianto ditarik keluar.
Kendati demikian bisa disimak bahwa The Lions menjadi tim yang berbeda ketika babak kedua dimulai dan menciptakan sejumlah peluang.Â
Peluang mereka mencetak gol semakin terbuka. Â Ikhsan Fandi memiliki dua peluang mencetak gol, sebelumnya Faris Ramli gagal memanfaatkan peluang emas dari kai kirinya yang melambung di depan gawang Nadeo.Â
Pergantian pemainpun dilakukan untuk menyegarkan skuad mereka antara lain masuknya Zulqarnaen Suzliman dan Shawal Anuar untuk menambah lebih banyak kecepatan dan tekanan kepada skuad Garuda.Â
Puncaknya adalah keberhasilan mereka dalam serangan balik memanfaatkan kesalahan umpan Dewangga yang jatuh ke kaki Faris Ramli.Â