Tatsuma Yoshida, pelatih kepala Singapura asal Jepang ini benar-benar memperhatikan dengan teliti setiap kelemahan skuad asuhannya. Â Singapura menghadapi leg pertama semi final melawan Indonesia di Stadion Nasional Kallang, Rabu (22/12/21) pukul 19.30 WIB.Â
Tatsuma menyadari bahwa tim asuhannya tidak diunggulkan dalam laga ini mengingat performanya yang tidak mengesankan ketika kalah 0-2 dari Thailand dalam matchday akhir grup A. Padahal saat itu Thailand menurunkan skuad pemain cadangan.Â
Sementara skuad Garuda turun ke lapangan dengan rasa percaya diri karena berhasil menumbangkan Harimau Malaya dengan skor telak 4-1. Situasi ini membuat Singapura berada pada posisi defensif.Â
Maka wajar mereka menurunkan formasi dengan komposisi 3-5-2 yang bertransformasi menjadi 5-3-2 bahkan 5-4-1. Laga babak pertama skuad Lions banyak tertekan oleh serangan punggawa Garuda.Â
Gol yang sangat mereka takutkan itupun akhirnya lahir dari kaki Witan Sulaeman. Memainkan umpan satu-dua dengan Asnawi Mangkualam, Witan menerima umpan tarik untuk kemudian menendang bola dengan kaki kirinya.Â
Kiper senior Singapura berusia 37 tahun, Hassan Sunny, tidak berdaya menghalau tendangan Witan tersebut. Skor 1-0 ini tetap bertahan hingga turun minum.Â
Pelatih asal Jepang ini mengakui bahwa beberapa pemain sedikit gugup menghadapi laga penting ini. Hal yang bisa dimengerti karena ini adalah pertandingan besar. Apalagi harus menerima beberapa tekanan karena bermain sebagai tuan rumah.Â
"Saya memberi tahu mereka di babak pertama, 'Anda tidak boleh lepas dari tanggung jawab atau ragu-ragu - Anda harus mencoba menunjukkan potensi penuh dan kualitas individu Anda'." Kata Tatsuma dalam pernyataannya kepada situs resmi federasi sepakbola Sinagpura, FAS.org.sg (22/12/21).Â
Pada babak kedua, penampilan Singapura pun jauh lebih baik. Tatsuma rupanya melakukan beberapa pergeseran pemain-pemain penting The Lions.Â