Gaya "Sepakbola Tahu Diri"
Bagi saya perdebatan antara para fans Garuda itu semuanya benar. Namun hal sesungguhnya yang dilakukan oleh Shin Tae yong ini adalah gambaran dari fakta yang ada di lapangan di mana posisi peta kekuatan Timnas Indonesia.
Perbedaan menyolok kualitas Timnas Indonesia dengan Vietnam menjadi pertimbangan layak bagi Shin Tae yong untuk melakukan strategi bermain seperti dilakukan malam itu.
Justru gaya sepakbola yang diterapkan Shin Tae yong tersebut merupakan hasil pemikiran yang cerdas dalam menghadapi lawan dengan kualitas di atas skuad asuhannya. Ya hampir mirip ketika dalam Piala Dunia 2018, saat Korea Selatan menghadapi Jerman.
Pengalamannya ketika menerapkan sepakbola pragmatis menghadapi Jerman di babak grup Piala Dunia Rusia tahun 2018, Shin mencoba menerapkan hal yang sama pada skuad Timnas Indonesia.
Gaya sepakbola ala Shin Tae Yong ini adalah gaya sepakbola "Tahu Diri" yang menyadari kendala dari kekuatan skuad pada semua lini yang harus menyesuaikan dengan rencana permainan di lapangan.
“Vietnam adalah tim yang bagus tetapi saya pikir kami lebih kuat secara mental,” kata pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae yong usai laga malam itu, seperti rilis situs resmi AFF, Aseanfootball.org (15/12/21).
Beberapa perubahan yang dilakukan oleh Shin Tae yong adalah dengan menggunakan pola 3 bek tengah yaitu menurunkan Rizki Ridho, Fachrudin Ariyanto dan Alfeandra Dewangga.
Menurut Shin Tae yong, Timnas Indonesia harus menggunakan tiga bek tengah secara bersamaan karena alasan taktikal. Pemain Vietnam, Nguyen Quang Hai dan Nguyen Cong Phuong adalah duet penyerang yang sangat baik dalam pergerakan.
Alfeandra berada di depan dua bek tengah lainnya dan lebih bebas bergerak menutuppergerakkan trio penyerang Vietnam terutama pergerakkan Nguyen Quang Hai dan Nguyen Cong Phuong.
Lini pertahanan Garuda juga dibantu oleh duet pivot, Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya yang rajin menutup pergerakkan para gelandang Vietnam terutama duet Vu Van Thang dan Nguyen Quang Hai sebelum masuk area 16 yard.