Pemain kita sering terpaku pada posisi mereka, tidak banyak melakukan pergerakkan dinamis untuk menerima sodoran bola yang sedang dikuasai rekan mereka.Â
Dengan kondisi seperti itu, mereka sering kehilangan bola. Bahkan pada menit-menit akhir babak kedua hampir semua pemain kita berada di area pertahanan karena pemain-pemain Kamboja sepenuhnya menguasai bola dengan baik.
Ricky Kambuaya, Rachmat Irianto, Evan Dimas yang merupakan trio gelandang Timnas Garuda harus bekerja keras menghadapi duel di lini tengah.Â
Sementara itu trio penyerang, Irfan Jaya, Ezra Walian dan Witan Sulaeman masih belum mampu menunaikan tugas mereka untuk mencetak gol.Â
Beberapa peluang mereka gagal menjadi gol seperti tendangan Irfan Jaya yang membentur tiang dan tembakan Ezra yang melambung. Begitu pula tendangan kaki kirin Witan dua kali diblok pemain belakang Kamboja.Â
Pelatih Shin Tae yong harus kembali bekerja keras membenahi tim asuhannya ini. Hal ini merupakan risiko yang harus dihadapi pelatih asal Korea Selatan ini karena banyak sekali pemain muda yang ada dalam skuad Timnas Garuda.Â
Sebelum laga malam itu, Shin Tae yong menganggap semua lawan di grup memiliki peluang yang sama, seperti disampaikannya dalam jumpa pewarta.Â
"Saya tidak setuju dengan anggapan bahwa akan ada tim yang mudah di sini seperti yang dilakukan beberapa pelatih. Dalam sepak bola, apapun dan segalanya bisa terjadi.Â
"Kuncinya kita harus mempersiapkan diri dengan baik. Sama saja apakah kita melawan Kamboja, Laos, Malaysia atau Vietnam," kata pelatih kepala Indonesia Shin Tae-yong seperti dilansir Aseanfootball.org (8/12/21).Â
Setuju dengan pendapat Shin Tae yong tersebut. Bola itu memang bundar sehingga apapun akan terjadi dalam sepakbola. Namun yang terpenting saat ini Timnas Garuda harus selalu siap menghadapi laga-laga beriktunya di ajang AFF 2020 ini.Â
Bravo Merah Putih @hensa.Â