"Dengan Boyke!" Suara Hendarno bergetar. Zairina kembali tersenyum sambil memandang pemuda pemalu itu.Â
"Hen! Boyke itu saudara sepupuku dari pihak ayah. Dia bukan calon tunanganku." Suara Zairina begitu lembut terdengar di telinga Hendarno. Tetiba ada rasa lega dalam hati pemuda itu.Â
Zairina kemudian memegang kedua tangan Hendarno. Mereka berbincang serius membicarakan masa depan yang penuh dengan keindahan dan kebahagiaan. Zairina pun akhirnya meneteskan air mata haru dalam pelukan hangat Hendarno.Â
*****
Pada Desember Tahun 2021 ini, Aku masih termangu tepat pada hari ulang tahunnya di depan SMA di Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo itu. Sekolah tempat pertama kalinya cintaku bersemi 46 tahun yang lalu. Â Â
Zairina Dewanti adalah gadis yang berhasil menumbuhkan cintaku semakin subur dan bersemi. Sebulan yang lalu wanita pujaanku itu telah wafat karena Covid 19 dan komplikasi dengan komorbid yang dijangkitnya. Selamat jalan Zairina.Â
@hensa.Â
Keterangan : Cerpen ini hanya fiktif belaka tidak ada hubungannya dengan nama atau tempat manapun. Jika ada nama dan tempat yang sama itu hanya kebetulan. Dengan judul yang sama pernah ditayangkan di Secangkir Kopi Bersama.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H