Pada akhir September, Oktober dan awal November 2021 ini ada beberapa turnamen besar yang diselenggarakan oleh Badminton World Federation (BWF) yaitu Sudirman Cup, Thomas-Uber Cup, Denmark Open, French Open dan Hylo Open.
Penyelenggaraan dilakukan dalam suatu area yang terpusat saling berdekatan di Negara Eropa. Sesungguhnya agenda tersebut merupakan upaya untuk mengantisipasi keamanan dari ancaman pandemic covid 19 yang masih melanda Dunia.
Dengan dipusatkan dalam satu area yang steril, turnamen bulutangkis tersebut diharapkan berlangsung dengan aman dengan menerapkan protocol kesehatan yang ketat.
Selama satu bulan atau tepatnya lima pekan tersebut, para pebulutangkis kita berkiprah. Piala Thomas berhasil diraih tetapi dua piala lainnya, Uber dan Sudirman Cup masih belum berhasil direbut kembali.
Namun yang sangat menggembirakan adalah kemunculan pemain-pemain muda untuk sector putri baik tunggal maupun ganda. Diantara mereka yang paling mengundang perhatian adalah kiprah dari pasangan ganda putri, Riba Sugiarto dan Siti Fadia.
Pasangan belia ini selama mengikuti turnamen di Eropa tersebut telah memberikan bukti bahwa mereka adalah ganda putri yang memiliki prospek yang cerah. Penampilan mereka sangat memberikan rasa optimis dengan masa depan ganda putri kita.
Mereka benar-benar teruji menghadapi lawan-lawan yang rankingnya di atas mereka. Sebagai ganda putri berusia muda, perjalanan mereka cukup terjal mengarungi turnamen Sudirman Cup, Uber Cup dan turnamen BWF World Tour Super Series.
Mungkin masih terlalu dini bila kita memberikan pernyataan bahwa ganda belia ini sudah menapak masuk ke dalam elit ganda putri Dunia. Masih banyak yang harus dilakukan oleh Ribka Sugiarto dan Siti Fadia untuk mencapai level atas ganda putri.
Mari kita lacak jejak kiprah Ribka dan Fadia dalam menghadapi ajang turnamen-turnamen tersebut. Paling tidak kita bisa memberikan gambaran dimana level ilmu badminton mereka. Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!