Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Garuda Muda Kalah, Ini Reaksi Pelatih Shin Tae yong

27 Oktober 2021   08:42 Diperbarui: 27 Oktober 2021   11:22 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Striker Garuda Muda, Bagus Kahfi (Foto PSSI.org) 

Garuda Muda harus realistis menelan kekalahan 2-3 dari Australia U-23 di Stadion Republican Central, Dushanbe pada hari Selasa (26/10) pukul 19.00 WIB.  Dua gol balasan Timnas Garuda dicetak oleh Witan Sulaeman dan Taufik Hidayat. 

BACA ARTIKEL LAIN : Lawan Australia di Kualifikasi Piala Asia U-23, Shin Tae yong dan Garuda Muda Percaya Diri.

Usai laga tersebut bisa disimpulkan bahwa permainan Timnas Garuda Muda memberikan gambaran progres yang sangat nyata di bawah asuhan Shin Tae yong. 

Perlawanan tanpa kenal menyerah sudah mereka berikan terutama pada babak kedua, skuad Merah Putih bahkan memberikan respon cepat ketika mereka ketinggalan 2 gol dengan gol balasan Witan Suaeman. 

Satu gol lagi dicetak Taufik Hidayat ketika Garuda Muda tertinggal 1-3 sehingga skor akhir adalah 2-3 untuk Australia U-23. Laga dengan perlawanan keras dari Garuda Muda.  

Memang diakui saat mengawali laga, skuad Garuda Muda seperti memikul beban yang berat. Kesan itu dapat dilihat saat laga baru berlangsung 4 menit, Australia  sudah mendapatkan peluang gol. 

Pelanggaran pemain Indonesia, Ramai Rumakiek yang menjatuhkan Lewis Miller di dalam kotak penalti membuahkan hadiah bagi skuad Olyroos, Australia.

Namun tendangan penalti striker Australia, Patrick Wood dapat digagalkan oleh Ernando Ari yang malam itu bermain sangat luar biasa. Kiper muda kita ini berkali-kali menyelamatkan gawang Garuda dari kebobolan lebih banyak.  

Selama babak pertama berlangsung skuad Garuda Muda dikepung dari segala sudut lapangan. Harus diakui bahwa postur tubuh dan skill individu para pemain Australia setingkat lebih unggul dari rerata pemain kita. 

Selain itu organisasi permainan mereka sangat solid. Antar lini memiliki keseimbangan yang nyaris sempurna. Maka lini tengah area lapangan sepenuhnya dikuasai oleh skuad Australia. 

Menghadapi tekanan seperti ini, skuad Garuda Muda harus bertahan dengan sistem zona marking. Skuad Timnas Indonesia U-23 tidak menerapkan man to man marking karena kalah dalam kemampuan individu dan postur tubuh. 

Semua pemain turun membantu pertahanan termasuk Bagus Kahfi dan Hanis Saghara yang diplot sebagai penyerang. Pertandingan pada babak pertama ini sepenuhnya hanya bermain dalam separuh lapangan di area Timnas Indonesia. 

Indonesia hanya mampu melakukan serangan balik kendati kerap kali gagal karena bola dengan mudah direbut pemain Australia pada kesempatan pertama.  Pemain kita terlalu sering kehilangan bola dan bermain tidak tenang. 

Kuartet lini belakang Garuda Muda harus bekerja keras mempertahankan setiap area mereka. Duet bek tengah, Rizki Ridho dan Alfeandra Dewangga, menjaga dengan disiplin area pertahanan Garuda bersama dua full back, Asnawi dan Pratama Arhan. 

Luar biasa performa mereka dalam mengimbangi para pemain Australia yang unggul skill dan postur sehingga gawang Garuda Muda tetap perawan hingga babak pertama usai. 

Pada babak kedua saat pertandingan baru berlangsung 7 menit sebuah tendangan bebas di sisi pertahanan Indonesia berhasil dimanfaatkan pemain Australia untuk mencetak gol oleh March Tokich. 

Sebenarnya ini adalah kelemahan klasik Timnas kita dalam menghadapi bola-bola mati yang diarahkan ke mulut gawang. Bola tendangan bebas melengkung itu tidak mampu diantisipasi oleh Rizki Ridho maupun Dewangga sehingga bola berhasil dimanfaatkan oleh March Tokish yang berada di sisi tiang gawang Ernando Ari. 

Australia unggul dua gol ketika Patrick Wood berhasil menembak keras ke gawang Ernando Ari pada menit ke-58. 

Gol ini semakin menyudutkan posisi Garuda Muda. Akhirnya mereka kini mulai berani menyerang melakukan perlawanan secara terbuka. 

Hanya sepuluh menit kemudian, sebuah kolaborasi apik dari Rumakiek, Bagus Kahfi dan Witan kemudian diakhiri dengan tendangan terukur Witan Sulaeman dengan kaki kirinya ke sudut kanan gawang Australia untuk mengubah skor menjadi 1-2. 

Namun gawang Ernando kembali jebol pada menit ke-76 lewat aksi individu dari Jacob Italiano. Akan tetapi Garuda Muda berhasil memberikan respon poeitif, Taufik Hidayat mampu memperkecil kedudukan lewat tembakan jarak dekat di menit ke-84. 

Kedudukan ini bertahan hingga laga leg pertama ini usai dengan kemenangan Australia. Dua gol Indonesia merupakan modal penting dalam menghadapi leg kedua nanti. 

Usai laga tersebut pelatih kepala Garuda Muda, Shin Tae yong mengakui keunggulan Australia. Pelatih asal Korea Selatan ini sempat menyoroti tentang mental skuad Garuda. 

"Kalau melawan tim yang lebih kuat dan baik secara fisik, para pemain sudah takut lebih dulu. Padahal mereka punya kemampuan, tetapi karena down sebelum bertanding jadi tak mampu menunjukkan performa yang baik," kata Shin Tae Yong seperti dilansir CNNIndonesia (26/10). 

Mental sudah ciut sebelum bertanding adalah hal yang sangat merugikan secara tim. Tentu ini adalah hal yang sangat serius yang harus dibenahi dalam skuad Garuda Muda. 

Faktor mental bertanding ini harus secepatnya diperbaiki ketika menghadapi laga leg kedua nanti. Menurut Shin Tae yong, skuad Garuda Muda memiliki kemampuan untuk bermain penuh percaya diri. 

Pada laga tersebut sebenarnya Timnas Garuda U-23 mengalami perubahan yang sangat berarti pada babak kedua. Terutama ketika mereka kebobolan dua gol dengan mudah. 

Witan Sulaeman dan kawan-kawan mulai berani menyerang. Terbukti lahirnya gol pertama untuk Garuda Muda untuk memperkecil ketinggalan. Bahkan gol kedua berhasil dicetak pada menit-menit akhir. 

Ternyata Timnas Australia harus kedodoran pada saat mereka mendapat serangan gencar dari skuad Garuda Muda. Hal ini merupakan bukti bahwa Timnas Garuda Muda mampu melakukan serangan dengan baik. 

Hasil akhir dengan kekalahan 2-3 adalah hal yang harus dianggap positif bagi skuad Garuda Muda. Mereka sudah memberikan kemampuan terbaiknya menghadapi laga leg pertama. 

Ketum PSSI, Mohamad Iriawan menyambut positif dan salut pada perjuangan para pemain muda Timnas Garuda U-23. Kepada laman federasi, PSSI.org (26/10), Iriawan berkata : 

"Fokus, disiplin dan kerja keras harus selalu ditanamkan dalam benak pemain. Australia tim kuat namun kita tidak gentar. Kami yakin meraih hasil terbaik pada leg kedua nanti," kata Iwan Bule panggilan akrab Ketum PSSI ini. 

Dua gol yang dicetak dalam laga leg pertama semoga memberikan motivasi kuat dan lebih percaya diri bagi skuad Garuda Muda. 

Indonesia akan melawan Australia pada leg kedua tanggal 29 Oktober 2021 mendatang di stadion yang sama. Bila mampu melewati Australia berhak lolos ke putaran final Piala Asia U-23 tahun 2022 di Uzbekistan. Selamat berjuang Garuda Muda. 

Bravo Merah Putih @hensa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun